Tak Terduga! Ini 4 Rahasia Sukses Ukraina Masih Bisa Menahan Invasi Rusia

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 26 Maret 2022 01:08 WIB
Tentara Ukraina. (Foto: Reuters)
Share :

3. Taktik solid

Pasukan Ukraina sangat kalah jumlah namun mereka telah memanfaatkan posisi dan senjata mereka jauh lebih baik daripada lawan mereka.

Sementara Rusia cenderung memusatkan pasukan mereka dalam barisan kendaraan lapis baja yang lambat dan berat, seringkali berkerumun berdekatan, Ukraina berhasil melakukan taktik tabrak lari yang dieksekusi dengan baik, menyelinap dan menembakkan rudal anti-tank, kemudian menghilang sebelum Rusia dapat membalas tembakan.

Sebelum invasi, pelatih militer NATO dari AS, Inggris, dan Kanada menghabiskan waktu lama di Ukraina, mengajarkan pasukannya taktik-taktik terbaru perang defensif dan cara-cara memanfaatkan sistem rudal canggih seperti Javelin atau senjata anti-tank NLAW yang dirancang Swedia, atau versi terbaru dari rudal anti-pesawat Stinger.

"Ukraina jauh lebih cerdik daripada Rusia," kata Prof Clarke, "karena mereka telah melawan dengan sesuatu yang lebih mirip dengan operasi senjata gabungan sedangkan Rusia belum". Maksudnya adalah mereka telah memanfaatkan sepenuhnya semua alat militer yang mereka miliki, seperti drone, artileri, infanteri, tank dan perang elektronik.

Ketika digabungkan, semua aspek peperangan yang berbeda ini dapat menciptakan efek eksponensial yang jauh lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.

Ahli strategi militer lainnya, Justin Crump, kepala lembaga konsultansi intelijen Sibylline, mengatakan Ukraina telah sangat mahir dalam mencari titik-titik rentan dalam formasi Rusia dan menyerang mereka dengan keras.

"Ukraina menggunakan taktik yang sangat efektif," katanya, termasuk menyasar titik-titik lemah Rusia seperti konvoi pasokan, menggunakan sistem senjata yang dipasok NATO secara efektif terhadap target presisi dan berimprovisasi bila diperlukan.

Meskipun sulit untuk mendapatkan gambaran akurat tentang jumlah korban jiwa, bahkan perkiraan konservatif dari Pentagon menyatakan kematian di pihak Rusia sudah mencapai lebih dari 7000 orang. Itu hampir setengah dari jumlah pasukan Uni Soviet yang mati dalam sepuluh tahun pertempuran di Afghanistan, dan ini baru satu bulan perang.

Tom Foulkes juga punya penjelasan mengapa begitu banyak jenderal Rusia terbunuh di garis depan: "Ini terdengar bagi saya seperti operasi penembak jitu yang terencana dan sangat sukses, yang dapat mengikis struktur komando Rusia."

4. Perang Informasi

Dan kemudian ada perang informasi, yang dimenangkan telak oleh Ukraina di hampir seluruh dunia - meskipun tidak di Rusia, tempat Kremlin masih mengontrol akses ke sebagian besar media.

"Ukraina telah memobilisasi bidang informasi untuk keuntungan domestik dan internasional yang luar biasa," kata Justin Crump. "Ini datang dari atas ke bawah, dibantu oleh kelihaian (Presiden) Zelensky menggunakan media."

Pendapat senada diutarakan Dr Ruth Deyermond, dosen senior dalam studi pasca-Soviet di Kings College London. "Jelas bahwa pemerintah Ukraina sudah sangat berhasil mengendalikan narasi tentang perang secara luas di seluruh dunia," katanya. "Efek konflik ini pada reputasi internasional Ukraina benar-benar luar biasa."

Tapi saat ini, baru satu bulan dalam perjuangan hidup dan mati di zona konflik timur Eropa itu mungkin masih belum cukup untuk menyelamatkan Ukraina.

Kekuatan jumlah tentara Rusia, dengan segala kekurangannya, tetap tidak menguntungkan Ukraina. Jika pasokan sistem senjata defensif dari Barat itu tidak berlanjut, maka negara yang terkepung ini tidak akan bisa bertahan lama.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya