AS Setuju Pasok Sistem Pertahanan Udara ke Taiwan Senilai Rp1,4 Triliun

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 06 April 2022 17:50 WIB
AS setuju pasok sistem pertahanan udara ke Taiwan (Foto: Wikipedia/US Army)
Share :

WASHINGTONPentagon mengatakan pada Selasa (5/4), Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) telah menyetujui potensi penjualan peralatan, pelatihan, dan barang-barang lainnya ke Taiwan untuk mendukung Sistem Pertahanan Udara Patriot dalam kesepakatan senilai hingga USD95 juta (Rp1,4 triliun).

Pentagon dalam sebuah pemberitahuan kepada Kongres mengatakan paket itu akan mencakup pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, pemeliharaan dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan peralatan terkait.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," katanya.

Baca juga: Pentagon Akan Pensiunkan 33 F-22 Raptor, Bebaskan Dana untuk Penelitian Desain Jet Tempur Baru

“Penjualan yang diusulkan akan membantu mempertahankan kepadatan rudal penerima dan memastikan kesiapan untuk operasi udara. Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan tanah air,” lanjutnya.

Baca juga: Taiwan Gelar Latihan Militer Dekat Daratan China

Pentagon mengatakan Raytheon adalah kontraktor utama untuk kemungkinan penjualan.

Kantor kepresidenan Taiwan mencatat ini adalah penjualan senjata ketiga yang diumumkan sejak Presiden as Joe Biden menjabat, dan menunjukkan sifat "kokoh" dari hubungan mereka.

"Taiwan akan terus menunjukkan tekadnya untuk membela diri, dan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama," kata juru bicara Xavier Chang dalam sebuah pernyataan.

Meskipun disetujui oleh Deplu AS, namun pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa sebuah kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memperkirakan kesepakatan itu akan "menjadi efektif" dalam sebulan.

Diketahui, konflik China dan Taiwan terus memanas. China terus mencoba dan memaksa Taiwan untuk masuk dalam kedaulatan China. Sedangkan Taiwan ingin tetap mempertahankan kemerdekaannya.

AS terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal dan kemarahan yang selalu ditimbulkan oleh penjualan senjata semacam itu di Beijing. AS juga tercatat sebagai npemasok senjata internasional utama Taiwan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya