JAKARTA – Aksi main hakim terhadap Ade Armando menghebohkan pemberitaan. Dosen UI itu babak belur dihajar massa dan ditelanjangi saat demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR, Jakarta, (11/4/2022).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran mengultimatum para pelaku pengeroyokan Ade Armando dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR. Dia mengaskan akan melakukan penangkapan kepada para pelaku jika tidak segera menyerahkan diri.
(Baca juga: Massa Teriak Darah Ade Armando Halal untuk Dibunuh, Muhammadiyah: Tidak Dibenarkan!)
Ultimatum jenderal bintang dua diberikan karena pihaknya telah memegang identitas para pelaku pengeroyokan. "Kami sudah mengidentifikasi kelompoknya sekaligus orangnya," tegasnya.
Sejumlah kontroversi pernah dilakukan Ade Armando. Salah satunya menuliskan kalimat di Facebooknya bahwa 'Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues'.
Unggahan ini lalu dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Penyidik menetapkan Ade sebagai tersangka dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Namun, kasus ini juga belom ada tindak lanjut lagi.
Diilansir beragam sumber, Selasa (12/4/2022) Ade Armando merupakan akademisi kelahiran Jakarta, 24 September 1961. Dia dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Ade Armando adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani.
Orang tua Ade Armando berasal dari Minangkabau. Ayahnya pernah menjadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina di masa Presiden Soekarno. Namun setelah rezim Soekarno runtuh, Mayor Jus Gani harus melepaskan jabatannya dan terpaksa membawa keluarganya merantau ke Malaysia untuk berdagang.