Ketika Raja Majapahit Hadiahi Pangeran Jimbun Tanah di Hutan Glagah Wangi

Aulia Oktavia Rengganis, Jurnalis
Sabtu 16 April 2022 02:57 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

BERKAT gemblengan dan usaha yang dilakukan Pangeran Jimbun terhadap prajurit Majapahit setiap harinya, membuat para prajurit menjadi lebih kuat dan bersemangat, sangat berbeda dari sebelumnya. Hal ini tentu membuat kubu Majapahit lebih siap siaga dalam menghadapi kubu Kediri.

Terbukti, prajurit Majapahit serta prajurit sekutunya dapat menghalau serangan musuh. Melihat jumlah prajurit Majapahit yang bertambah, apalagi dengan semangat menyala-nyala, tak ayal membuat Prabu Girindrawardhana menjadi bingung melihatnya.

"Ada apa gerangan kok tiba-tiba prajurit menjadi berubah seperti ini?" gumam Prabu Girindrawardhana tak habis pikir.

Raja Kediri tak menyangka sama sekali kalau semangat para prajurit Majapahit telah berubah drastis.

Sepak terjang prajurit Majapahit bagaikan bantheng ketaton tak ubahnya seperti prajurit Kediri selama ini. Tetapi, karena jumlah prajurit Majapahit lebih besar, kekuatan Kediri dapat dipukul mundur dengan mudah.

Kali ini, perlawanan yang dilakukan prajurit Kediri kepada Majapahit benar-benar dapat dikalahkan. Hanya dengan sekali gebrak saja, para prajurit Kediri dapat ditaklukkan. Melihat kenyataan itu, Prabu Girindrawardhana segera memerintahkan prajuritnya supaya segera mundur.

Sang Raja tidak tinggal diam. Prabu Girindrawardhana secara diam-diam segera memerintahkan kepada telik sandi atau intelejennya supaya menelisik untuk mendapatkan informasi penyebab prajurit Majapahit mengalami perubahan dahsyat seperti itu.

Dan, jawaban itulah yang dipegang teguh oleh Prabu Girindrawardhana, yakni bahwa bangkitnya semangat Majapahit karena kedatangan Pangeran Jimbun dari Palembang. "Baiklah Raden Jimbun, kali ini aku mengaku kalah. Tapi tunggulah tanggal mainnya, pada saatnya nanti aku akan kembali lagi menyerang Majapahit!" gumam Prabu Girindrawardhana.

Tetapi bagaimanapun, Prabu Girindrawardhana beserta para prajurit Kediri telah tinggal "glanggang colong playu", yang artinya lari dari tanggungjawab dari medan laga karena tak kuasa menghadapi prajurit Majapahit yang dipimpin Pangeran Jimbun.

Melihat kenyataan itu, Prabu Brawijaya V pun girang hatinya. Sang Manggalayuda Tumenggung Supa beserta para adipati maupun tumenggung menduga keras bahwa Raja Kediri tentu tak akan berani lagi "nggebag prang" atau menyerang senjata kepada Majapahit.

"Syukurlah Putraku," demikian ujar Prabu Kertabhumi.

"Ternyata engkau telah berhasil memukul mundur prajurit Kediri yang di-pandhegani Prabu Girindrawardhana. Bukan hanya memukul mundur, tetapi banyak di antara para prajurit Kediri yang tewas dan terluka dalam peperangan kali ini. Semoga setelah kejadian ini, Prabu Girindrawardhana tak berani lagi ngrabaseng yuda kepada Majapahit!" lanjut Prabu Kertabhumi.

"Kasinggihan, Kanjeng Rama," kata Pangeran Jimbun seraya menghaturkan sembah bekti.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya