YERUSALEM - Israel mengatakan akan menutup satu-satunya penyeberangan dari Jalur Gaza bagi para pekerja pada Minggu (23/4) sebagai tanggapan atas tembakan roket semalam dan berhenti melakukan serangan balasan dalam upaya nyata untuk meredakan ketegangan.
"Menyusul roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza tadi malam, diputuskan bahwa penyeberangan ke Israel untuk pedagang dan pekerja Gaza melalui Erez Crossing tidak akan diizinkan pada Minggu mendatang," terang COGAT, unit dari kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab untuk urusan sipil Palestina, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (23/4).
Israel telah membalas serangan-serangan itu dengan serangan udara, tetapi dalam keinginan yang jelas untuk mencegah kekerasan lebih lanjut, kali ini mengalihkan tanggapannya ke tindakan ekonomi yang menyakitkan untuk menutup Erez, menyiratkan bahwa roket lebih lanjut akan memperpanjang hukuman.
Baca juga: Militan Gaza Tembakkan Roket ke Yerusalem, Israel Peringatkan Yordania
"Pembukaan kembali perlintasan akan diputuskan sesuai dengan penilaian situasi keamanan," tambah COGAT dalam pernyataannya.
Baca juga: Bentrokan di Masjid Al-Aqsa, Lebih dari 152 Warga Palestina Terluka
Serangan roket pada Jumat (22/4) malam dan Sabtu (23/4) pagi menyusul bentrokan berhari-hari di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan satu bulan kekerasan mematikan.
Kerusuhan - yang terjadi ketika perayaan Paskah Yahudi bertepatan dengan bulan suci Ramadan - telah memicu kekhawatiran internasional akan konflik, satu tahun setelah kekerasan serupa menyebabkan perang 11 hari antara Israel dan militan yang berbasis di Gaza.