Bahkan tidak jarang warga asing yang kebetulan melintas di bengkel kerja miliknya di Desa Serangan, merasa tertarik dengan apa yang dilakukan Wayan Patut terhadap sampah plastik tersebut.
Dengan dipamerkannya hasil daur ulang limbah plastik ini di ajang G20, diharapkan akan memiliki nilai ekonomis sehingga mampu menarik minat warga lain untuk melakukannya. Proses yang sederhana juga diharapkan bisa ditiru dan dikembangkan dengan lebih baik, sehingga bisa membantu menyelesaikan pengelolaan sampah plastik di Bali.
(Angkasa Yudhistira)