Rudal pertama yang diluncurkan pada 25 Mei itu merupakan ICBM terbesar Korut, Hwasong-17, dan yang kedua adalah sejenis rudal tak dikenal yang sepertinya gagal di tengah peluncuran, demikian keterangan pejabat Korsel saat itu.
Sementara rudal ke-3 adalah rudal balistik jarak dekat (SRBM).
Kemudian pada Sabtu, sejumlah kapal Korsel dan AS telah menyelesaikan latihan selama tiga hari di perairan lepas pantai Pulau Okinawa, Jepang.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, latihan itu mencakup pertahanan udara, anti kapal laut, anti kapal selam, dan operasi larangan laut.
Latihan juga melibatkan kapal induk tenaga nuklir, USS Ronald Reagan, yang berbobot 100.000 ton, serta sejumlah kapal perang lain.
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, yang mulai menjabat pada 10 Mei, telah bersepakat dengan Biden untuk meningkatkan latihan militer bilateral untuk mencegah aksi Korut.
Korut mengkritik latihan gabungan sebelumnya sebagai contoh "kebijakan agresif" yang selalu diterapkan AS kepada Pyongyang di samping perundingan diplomasinya.
(Rahman Asmardika)