WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Kamis (16/6/2022) mendesak Rusia untuk memberikan perlakuan yang manusiawi kepada setiap sukarelawan AS yang ditangkap saat berperang bersama pasukan Ukraina.
Departemen Luar Negeri juga mengatakan bahwa orang Amerika ketiga diyakini hilang di Ukraina selain dua veteran militer yang dilaporkan ditangkap oleh pasukan Rusia dalam pertempuran sengit pekan lalu.
"Rusia memiliki kewajiban tertentu dan anggota angkatan bersenjata Ukraina - termasuk sukarelawan yang mungkin merupakan warga negara negara ketiga yang tergabung dalam angkatan bersenjata - harus diperlakukan sebagai tawanan perang di bawah Konvensi Jenewa," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.
“Tawanan perang harus diberikan perlakuan dan perlindungan yang sepadan dengan status itu, termasuk perlakuan manusiawi dan proses fundamental serta jaminan pengadilan yang adil," lanjutnya.
Baca juga: 100 Sukarelawan AS Akan Bergabung dengan Pasukan Ukraina, Bukan Tentara Bayaran
Keluarga dan anggota Kongres mengatakan pada Rabu (15/6/2022) bahwa Alexander Drueke dan Andy Huynh, keduanya veteran militer AS yang telah tinggal di Alabama, kehilangan kontak dengan kerabat mereka pekan lalu saat berperang dengan pasukan Ukraina di dekat perbatasan Rusia.
Baca juga: AS Latih 220 Lebih Tentara Ukraina dengan Senjata Buatan AS, Termasuk Drone dan Artileri
Price mengatakan AS tidak dapat mengkonfirmasi rincian tentang pasangan itu dan juga bahwa ada laporan dari warga negara AS ketiga yang dikatakan hilang "dalam beberapa pekan terakhir."
Seperti diketahui, Konvensi Jenewa, yang berasal dari abad ke-19 dan diperbarui setelah Perang Dunia II, mendefinisikan hak-hak tawanan perang termasuk melarang penyiksaan dan menjamin perawatan medis.
Di bawah mantan Presiden George W Bush, AS secara kontroversial menyebut para pejuang yang ditahan dalam "perang melawan teror" sebagai pejuang musuh daripada tawanan perang, menghindari perlindungan di bawah Konvensi Jenewa.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat mengirim senjata dan bantuan ekonomi senilai miliaran dolar ke Ukraina, berpendapat bahwa AS tidak secara langsung memerangi Rusia dan telah meminta orang AS untuk tidak bepergian ke zona perang.
(Susi Susanti)