Selidiki Kematian Misterius 21 Remaja di Kedai Minuman, Polisi Afsel Tangkap 3 Orang

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 14 Juli 2022 05:56 WIB
Polisi Afsel menangkap 3 orang terkait kematian misterius 21 remaja di kedai minuman (Foto: EPA)
Share :

CAPE TOWN - Polisi Afrika Selatan (Afsel) telah menangkap tiga orang sehubungan dengan kematian 21 orang, kebanyakan remaja, di sebuah kedai minuman di London Timur bulan lalu.

Mereka meninggal secara misterius setelah ambruk, dan polisi masih menyelidiki penyebabnya. Para korban ditemukan berserakan di lantai dan meja.

Para tersangka, termasuk pemilik kedai Enyobeni, ditahan sehubungan dengan dugaan menjual alkohol kepada anak-anak di bawah umur.

Baca juga:  21 Remaja Ditemukan Tewas di Kedai Minum, Penyebab Kematian Diduga Keracunan Gas

Dewan lisensi minuman keras mengajukan keluhan kepada polisi setelah kematian tersebut.

Pemilik kedai Enyobeni, 52, akan hadir di pengadilan minggu depan, sementara dua karyawannya diberi pilihan untuk membayar denda sekitar USD120 (Rp1,8 juta) karena diduga menjual alkohol kepada orang-orang di bawah usia 18 tahun.

Baca juga:  Setidaknya 22 Remaja Ditemukan Tewas di Kedai Minum, Penyebab Kematian Masih Misterius

Dua orang lainnya yang ditangkap berusia 33 dan 34 tahun. Korban termuda, yang berada di sebuah pesta untuk merayakan akhir ujian tengah tahun, baru berusia 13 tahun dan sebagian besar lainnya lebih muda dari 18 tahun, jadi seharusnya tidak diizinkan di tempat tersebut.

"Tempat itu penuh sesak. Tiket masuknya gratis... dan alkohol gratis juga dibagikan. Kami mulai minum dan bersenang-senang dengan yang lain," terang seorang gadis, 16, yang tidak ingin disebutkan namanya kepada BBC.

"Mereka berjatuhan seperti lalat," katanya, menggambarkan kematian itu.

Laporan toksikologi belum disimpulkan, tetapi ahli patologi telah menyarankan bahwa kematian mungkin disebabkan oleh sesuatu yang mereka hirup atau telan.

Perdana Menteri (PM) Provinsi Eastern Cape, Oscar Mabuyane, mengutuk keras konsumsi minuman keras tanpa batas.

"Anda tidak bisa hanya berdagang di tengah masyarakat seperti ini dan berpikir bahwa anak muda tidak akan bereksperimen," terangnya.

Tetapi polisi tetap berhati-hati melakukan penyelidikan.

"Seperti yang kami katakan di awal, penyelidikan adalah proses dan perlu diperlakukan dengan sangat hati-hati dan bijaksana," kata komisaris provinsi Eastern Cape Nomthetheleli Mene.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya