Pengakuan Pilot Rusia: Dijanjikan Bayaran Rp15 Miliar oleh Ukraina untuk Bajak Jet Tempur

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 26 Juli 2022 03:01 WIB
Foto: Reuters.
Share :

MOSKOW - Intelijen Rusia mengklaim telah menggagalkan rencana mata-mata Ukraina untuk membajak beberapa jet militer, menurut keterangan seorang pejabat keamanan dan pilot yang menjadi sasaran agen dari Kiev.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa seorang tokoh terkemuka dari organisasi investigasi yang didanai pemerintah Amerika Serikat (AS) Bellingcat, juga terlibat dalam skema tersebut. FSB meyakini bahwa rencana itu diawasi oleh badan intelijen negara NATO, secara khusus menuding Inggris.

BACA JUGA: Badan Intelijen Inggris: Rusia Akan Kehabisan Tenaga di Perang Ukraina

Dilaporkan RT, FSB menjelaskan bahwa pilot Rusia dijanjikan paspor dari negara-negara anggota Uni Eropa, dan hadiah uang tunai yang besar untuk berpartisipasi dalam rencana tersebut.

Pada awal konflik yang sedang berlangsung, Ukraina menyusun daftar perangkat keras militer Rusia, menggunakan informasi yang tersedia untuk umum. Mereka menjanjikan imbalan uang bagi calon pembelot yang berhasil membawa peralatan tersebut.

Semakin rumit senjatanya, semakin tinggi imbalan yang dijanjikan, dengan pesawat tempur, helikopter, dan tank mendapatkan bayaran tertinggi hingga USD1 juta (sekira Rp14,9 miliar).

BACA JUGA: Rusia Klaim Hancurkan Infrastruktur Militer, Kapal Perang Ukraina di Pelabuhan Odesa

Ketika seruan publik untuk pembelot gagal, dinas keamanan Ukraina menargetkan prajurit Rusia secara individu, khususnya pilot, secara langsung.

Mereka tampaknya melacak dan mengidentifikasi para penerbang melalui jejak digital yang mereka tinggalkan secara online, kata seorang agen dari Dinas Keamanan Rusia (FSB) kepada reporter RT TV Maria Finoshina. Kiev tampaknya secara khusus tertarik pada pembom tempur Su-34 Rusia dan pesawat strategis Tu-22M3, menurut sumber itu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya