Biden: Serangan Gedung Capitol Bagaikan 'Neraka' Abad Pertengahan bagi Polisi

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi penghormatan kepada para petugas penegak hukum yang menyelamatkan demokrasi dalam serangan terhadap Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Hal ini diungkapkan Biden saat berbicara secara virtual untuk National Organization of Black Law Enforcement Executives (NOBLE). NOBLE merupakan organisasi nasional yang menghimpun para penegak hukum dari warga kulit hitam.

“Setiap hari kita bergantung pada penegak hukum untuk menyelamatkan nyawa,” terangnya, dikutip VOA.

“Kemudian pada 6 Januari, kita bergantung pada penegak hukum untuk menyelamatkan demokrasi kita,” lanjutnya.

Biden mengatakan dengan suara yang marah dalam komentar yang telah direkam sebelumnya, para petugas polisi pada hari ketika serangan tersbeut berlangsung “ditusuk dengan tombak, disemprot, diinjak-injak, dan diperlakukan secara brutal.” Ia juga menambahkan bahwa sejumlah petugas akhirnya harus kehilangan nyawa mereka.

Baca juga: Kerusuhan Capitol AS, Trump Dituduh Berusaha Lakukan Kudeta

Biden tak lupa mengecam Trump dalam sambutannya tersebut. “Dan selama tiga jam mantan presiden AS yang sudah kalah itu hanya menonton sambil duduk secara nyaman di ruang makan pribadi di sebelah Oval Office,” ujarnya.

Baca juga: Peringatan Setahun Serangan ke Gedung Capitol, Biden Terang-terangan Salahkan Trump

"Sementara ia bersantai, para petugas penegak hukum yang berani dihadapkan pada situasi neraka abad pertengahan selama tiga jam," tambahnya.

Seperti diketahui, komite penyelidikan serangan 6 Januari dari Kongres AS menyelenggarakan sidang investigasinya yang terakhir pada minggu lalu, yang berfokus pada kegagalan mantan Presiden Donlad Trump untuk membubarkan perusuh ketika menyerang Gedung Capitol, meskipun staf Gedung Putih dan anggota keluarganya telah mendorongnya agar ia bertindak untuk menghentikan serangan itu.

(Susi Susanti)