CHINA - Rumor rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi untuk melakukan perjalanan ke Taiwan telah membuat marah China.
Pada Senin (25/7/2022), China memperingatkan "konsekuensi serius" jika Pelosi melanjutkan kunjungan ke Taiwan dalam beberapa minggu mendatang.
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian memperingatkan negaranya akan mengambil "tindakan tegas" jika Pelosi melanjutkan kunjungannya.
"Dan AS akan bertanggung jawab atas semua konsekuensi serius," katanya, dikutip BBC.
Baca juga: Kapal Perang AS Transit di Taiwan, China Kerahkan Kapal Induk
Seorang juru bicara kementerian pertahanan China tampaknya menyarankan bahkan mungkin ada tanggapan militer.
Baca juga: 29 Pesawat China Masuki Zona Pertahanannya, Taiwan Kerahkan Jet Tempur dan Rudal
"Jika pihak AS bersikeras untuk terus maju, militer China tidak akan pernah tinggal diam dan akan mengambil tindakan tegas untuk menggagalkan setiap campur tangan eksternal dan upaya separatis untuk 'kemerdekaan Taiwan'," kata Kolonel Tan Kefei kepada China Daily.
Pelosi akan menjadi politisi AS peringkat tertinggi yang melakukan perjalanan ke pulau demokrasi yang berpemerintahan sendiri itu sejak 1997.
Namun, China melihat Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari negara itu lagi - dan tidak mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mencapai hal ini.
Perjalanan Pelosi tidak hanya membuat Beijing marah. Pemerintahan Biden dilaporkan telah mencoba mencegah Demokrat California untuk pergi.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan "militer menganggap itu bukan ide yang baik", tetapi Gedung Putih menyebut retorika China terhadap perjalanan semacam itu "jelas tidak membantu dan tidak perlu".
Departemen luar negeri mengatakan Pelosi belum mengumumkan perjalanan apa pun dan pendekatan AS ke Taiwan tetap tidak berubah.
Ada dukungan bipartisan yang kuat untuk Taiwan di antara publik Amerika dan di Kongres AS. Selama karir kongres selama 35 tahun, Pelosi telah menjadi kritikus vokal dari China.
Dia telah mencela catatan hak asasi manusia (HAM) di China, bertemu dengan para pembangkang pro-demokrasi, dan juga mengunjungi Lapangan Tiananmen untuk memperingati para korban pembantaian 1989.
Rencana awal Pelosi adalah mengunjungi Taiwan pada April lalu. Namun kunjugan ini ditunda setelah dia dinyatakan positif Covid-19.
Dia menolak untuk membahas rincian perjalanan itu, tetapi mengatakan pekan lalu bahwa penting untuk menunjukkan dukungan bagi Taiwan.
Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya, dan telah berulang kali meningkatkan momok untuk mencaploknya dengan paksa jika perlu.
Para pejabat China telah menyatakan kemarahan atas apa yang mereka pandang sebagai peningkatan keterlibatan diplomatik antara Taipei dan Washington. Ini termasuk kunjungan mendadak enam anggota parlemen AS ke pulau itu pada April lalu.
(Susi Susanti)