Novelis itu terpaksa bersembunyi selama hampir 10 tahun setelah ‘The Satanic Verses’ diterbitkan pada tahun 1988. Banyak Muslim bereaksi dengan marah terhadapnya, dengan alasan bahwa penggambaran Nabi Muhammad adalah penghinaan besar terhadap Islam.
Rushdie pun menghadapi ancaman pembunuhan. Bahkan pemimpin Iran saat itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan Rushdie dan akan memberikan hadiah sebesar USD3 juta (Rp44 miliar) di kepala penulis.
Fatwa itu tetap aktif hingga saat ini. Adapun pemerintah Iran tidak ingin dikaitkan dengan hal itu.
Sementara itu, sebuah yayasan keagamaan Iran yang semi-resmi menambahkan tambahan hadiah sebesar USD500.000 (Rp7 miliar) pada 2012 untuk membunuh Rushdie.
(Susi Susanti)