Soal 'Amplop Kiai', PBNU : Sama Sekali Tak Pantas!

Arie Dwi Satrio, Jurnalis
Jum'at 26 Agustus 2022 20:22 WIB
Suharso Monoarfa
Share :

"Ilustrasi tersebut sangat tidak layak untuk seorang ketum partai politik khususnya yang berbasis Islam, itu berarti dia tidak memahami tradisi yang berkembang di masyarakat, bagaimana kita, masyarakat dan kiai itu ada simbiosis saling menghargai, saling memuliakan, itu tidak ada maksud sama sekali untuk sogok," ujarnya.

Gus Fahrur menambahkan, menyamakan memberi sesuatu kepada kiai dengan politik uang tidaklah bisa dibenarkan. Sebab, sambung dia, kiai itu melayani dan menjadi rujukan masyarakat.

Oleh karena itu, tentu saja masyarakat sangat menghormati para kiai yang telah menghabiskan waktunya untuk melayani dan memberikan sesuatu kepada kiai hanyalah sekadar penghargaan.

"Itu (memberikan sesuatu) menjadi tradisi ya, menghormati guru, ya seperti kita bertamu bawa oleh-oleh ya, jadi tidak bisa disebut money politic, karena mereka (para kiai) kan bukan penentu kebijakan, justru para politisi yang datang itulah yang mestinya dia mengerti, memahami ya bagaimana dia ngerepotkan orang kemudian dia tidak melakukan apa-apa, tidak membantu apa-apa, kayak kita bertamu tidak membawa oleh-oleh, seperti itu saja sebetulnya," ungkapnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya