Rusia Bakar Gas Lepaskan 9.000 Ton Setara CO2 per Hari, Ilmuwan Khawatir Perburuk Pencairan Es Kutub Utara

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 27 Agustus 2022 14:05 WIB
Rusia bakar gas alam, ilmuwan khawatir perubahan iklim semakin memburuk (Foto: Ari Laine)
Share :

RUSIA – Para ilmuwan mengkhawatirkan dampak lingkungan dari pembakaran gas yang dilakukan Rusia. Rusia diketahui membakar sejumlah besar gas alam saat harga energi Eropa meroket.

Para pengamat mengatakan pabrik, di dekat perbatasan dengan Finlandia, membakar gas senilai sekitar USD10 juta setiap hari. Para ahli mengatakan gas itu sebelumnya telah diekspor ke Jerman.

Para peneliti mengatakan pembakaran jauh lebih baik daripada sekadar mengeluarkan metana yang merupakan bahan utama dalam gas, dan merupakan agen pemanasan iklim yang sangat kuat.

Tetapi selain melepaskan sekitar 9.000 ton setara CO2 setiap hari saat pembakaran, proses ini juga menyebabkan masalah signifikan lainnya.

Karbon hitam adalah nama yang diberikan untuk partikel jelaga yang dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna seperti gas alam.

Baca juga: Harga Energi Meroket, Rusia Malah Bakar Gas Senilai Rp148 Miliar per Hari

"Yang menjadi perhatian khusus dengan pembakaran di garis lintang Arktik adalah pengangkutan karbon hitam yang dipancarkan ke utara di mana ia mengendap di salju dan es dan secara signifikan mempercepat pencairan," kata Prof Matthew Johnson, dari Universitas Carleton di Kanada, dikutip BBC.

 Baca juga: Harga Energi Kian Meroket, Putin Bertaruh Eropa Bujuk Ukraina Lakukan Gencatan Senjata

"Beberapa perkiraan yang sangat dikutip telah menempatkan pembakaran sebagai sumber dominan deposisi karbon hitam di Kutub Utara dan setiap peningkatan pembakaran di wilayah ini sangat tidak diinginkan,” tambahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya