BOGOR – Sebanyak 25 perwira militer Indonesia pada merampungkan Pelatihan Intelijen Maritim Internasional (International Maritime Intelligence Course, atau IMIC) yang diadakan oleh Komando Pelatihan Perang Informasi, San Diego (Information Warfare Training Command San Diego, atau IWTC SD).
Pelatihan IMIC yang selesai digelar pada Jumat (26/8/2022) itu memperkuat hubungan Amerika Serikat (AS) dengan negara-negara mitra dan membantu AS menjaga rute perdagangan bersama tetap terbuka bagi komunitas internasional.
BACA JUGA: Indonesia, AS Siap Gelar Latihan Militer Bersama Super Garuda Shield 2022
Pelatihan seminggu tersebut, yang disampaikan melalui metode Tim Pelatihan Bergerak (Mobile Training Team, atau MTT), mendukung pelatihan intelijen negara mitra utama Indo-Pasifik. Ini adalah pelatihan lengkap IMIC pertama yang dilakukan Komando San Diego di luar negeri sejak awal pandemi COVID-19.
MTT secara langsung mendukung Inisiatif Keamanan Maritim Indo-Pasifik (Indo-Pacific Maritime Security Initiative) Badan Kerja sama Keamanan Pertahanan (Defense Security Cooperation Agency), meningkatkan keamanan maritim dan kesadaran domain maritim negara-negara asing di sepanjang Laut China Selatan dan menuju Asia Selatan.
BACA JUGA: Angkatan Laut AS Hanya 'Baptis' Kapal Perang yang Diberi Nama Ibu Kota Asing
Pelatihan unggulan ini memberikan pelatihan intelijen dasar kepada perwira internasional dengan tingkatan gaji O-1 hingga O-5. Setelah lulus pelatihan, para peserta dapat memberikan dukungan intelijen bagi operasi dan perencanaan angkatan laut, baik di laut maupun darat.
“Pelatihan ini sangat penting bagi para komandan dalam mengambil keputusan. Kami berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan ke jenjang berikutnya di tahun depan,” kata Letnan TNI AL Amir Mahmud, salah satu peserta pelatihan tersebut.