2005-2006 mungkin masih ada yang ingat, katanya, apa yang terjadi harga BBM naik 10 persen, tapi terjadi transformasi saat itu. pengusaha-pengusaha mengubah cara mereka berpakaian, dulu enggak keren kalau tidak pakai jas, tidak pakai dasi, tidak pakai mobil dengan cc besar. Ternyata dengan kenaikan harga BBM saat itu pola hidup pengusaha muda berubah," ujarnya.
Dirinya ingat, saat memimpin 30.000 pengusaha muda di HIPMI pada 2005-2008 gayanya berubah tiap hari.
"Tadinya, kita berjas ria, gara-gara naik BBM tahun 2005-2006 kita mengganti pakaian sehari-hari kita dengan batik. Alhamdulillah kita mengganti mobil-mobil kita yang tadinya mobil-mobil mewah dan tidak memberikan contoh yang baik, kita ubah dengan mobil-mobil yang lebih ramah lingkungan cc-nya lebih rendah. Nah, sekarang ada peluang juga mengubah pola pikir kita," kata Bang Menteri.
Untuk itu, Sandiaga Uno meminta kepada pengusaha muda Jambi mulai sekarang mengubah juga ke energi hijau. "Tadi isu-isu sustainability, saya bilang sama Pak Ketua Amir Hamzah harus didorong anak-anak muda di Jambi bagaimana kita mengubah kendaraan menjadi kendaraan listrik," tukasnya.
Selanjutnya, sambungnya, bagaimana reorientasi subsidi BBM itu lebih dibagikan kepada UMKM. "Selama ini kalau dilihat UMKM ada yang dapat bantuan dan ada yang belum. Nah, ke depan tidak boleh lagi, harus semuanya kita berikan keberpihakan kepada warga," tegas Sandiaga.
Untuk diketahui, angka inflasi Jambi jauh di atas rata-rata nasional, yakni 5 persen, yakni berada di angka 8,55 persen.
(Khafid Mardiyansyah)