Kisah Kekaguman Soekarno ke Tan Malaka: Kalau Saya Tak Berdaya Lagi, Pimpinan Revolusi Saya Serahkan ke Saudara

Solichan Arif, Jurnalis
Jum'at 16 September 2022 17:06 WIB
Soekarno dan Tan Malaka. (Foto: Ilustrasi/Dok Sindo)
Share :

SOEKARNO mengagumi pemikiran politik Tan Malaka sehingga membuatnya selalu merasa penasaran akan sosoknya. Kekaguman itu membuat Bung Karno ‘melahap’ buku-buku tulisan Tan Malaka.

Sebut saja buku ‘Naar de Republiek Indonesia’ (Menuju Republik Indonesia) yang ditulis Tan Malaka di tempat persembunyiannya di Canton, Tiongkok tahun 1925. Kemudian buku ‘Aksi Massa’ yang ditulis Tan Malaka tahun 1926.

Buku pertama berukuran kecil dan tipis itu banyak menginspirasi Bung Karno dalam mengatur irama pergerakannya melawan kolonial Belanda.

Pada Juni 1943, Bung Karno sebetulnya sudah pernah bertemu Tan Malaka di wilayah Bayah, Banten. Namun ia tak tahu kalau laki-laki yang mengaku bernama Ilyas Hussein dan sempat berdebat keras dengannya itu adalah Tan Malaka.

Dalam autobiografinya ‘Dari Penjara ke Penjara’, Tan yang tetap dalam penyamarannya mengaku senang bisa bertemu Bung Karno dan Bung Hatta. Hingga suatu hari di bulan September 1945, Bung Karno mendengar kabar Tan sedang berada di Jakarta.

“Bung Karno lantas menugasi sekertaris pribadinya, Sajoeti Melik untuk mencari tahu keberadaan Tan dan mengatur pertemuan dengannya,” demikian yang tertulis dalam buku “Soekarno Poenja Tjerita, Yang Unik dan Tak Terungkap Dari Sejarah Soekarno”.

Melalui Ahmad Soebardjo, kabar keberadaan Tan Malaka di Jakarta dapat dipastikan kebenarannya. Hanya kepada Soebardjo yang merupakan teman sekolah di Belanda, Tan Malaka bersedia membuka identitasnya.

Baca juga: Cara Inggit Redam Kesepian dan Tekanan Soekarno dalam Pembuangan: Aku Harus Pandai Mencumbunya

Harry A. Poeze dalam “Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia (2018)’ menyebut pertemuan antara Bung Karno dengan Tan Malaka akhirnya terjadi. Pertemuan diam-diam itu berlangsung 9 September 1945 di rumah dokter Soeharto, dokter pribadi Bung Karno yang bertempat tinggal di Jalan Kramat Raya No.82 Jakarta.

Bung Karno meminta dokter pribadinya merahasiakan pertemuan itu, dan kepada si tuan rumah, Tan Malaka mengaku bernama Abdul Razak dari Kalimantan. “Saking rahasianya, pertemuan dengan Bung Karno digelar dalam kondisi gelap. Lampu di kamar pertemuan sengaja dipadamkan”.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya