Kisah Kekaguman Soekarno ke Tan Malaka: Kalau Saya Tak Berdaya Lagi, Pimpinan Revolusi Saya Serahkan ke Saudara

Solichan Arif, Jurnalis
Jum'at 16 September 2022 17:06 WIB
Soekarno dan Tan Malaka. (Foto: Ilustrasi/Dok Sindo)
Share :

Pada 1 Oktober 1945 di rumah Soebardjo, pertemuan digelar. Namun Sjahrir, Wongsonegoro dan Sukiman tidak hadir. Diputuskan Iwa Kusumasumantri menggantikan Sukiman dengan pertimbangan teman dekat Sukiman di Masyumi. Soebardjo mengetik testamen politik itu dan langsung ditandatangani Soekarno dan Hatta.

Sayangnya, belakangan diketahui Soebardjo tidak melaksanakan tugasnya memberikan testamen politik itu kepada Sjahrir dan Wongsonegoro. Sementara atas usul Hatta, Tan Malaka lantas meninggalkan Jakarta, berkeliling Jawa untuk memperkenalkan diri kepada rakyat.

Dalam perjalanannya, Tan Malaka kemudian terbunuh di Selopanggung, Kabupaten Kediri pada 21 Februari 1949. Seperti yang tertulis dalam “Soekarno Poenja Tjerita, Yang Unik dan Tak Terungkap Dari Sejarah Soekarno”, konon surat wasiat itu kemudian dihancurkan Bung Karno dengan cara dirobek-robek dan dibakar pada tahun 1964.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya