Cerita Aremania saat Tragedi Kanjuruhan : Lampu Penerangan Dimatikan, Gas Air Mata Disemprotkan

Avirista Midaada, Jurnalis
Senin 03 Oktober 2022 13:07 WIB
Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang meninggal/Foto: Avirista Midaada
Share :

Dirinya menyayangkan adanya tembakan gas air mata ke arah tribun penonton. Sementara lampu stadion juga mulai dimatikan dengan kondisi tribun masih dipenuhi suporter. Hal itu justru menimbulkan kepanikan dan banyak dari Aremania yang akhirnya terjebak di tengah kepulan asap gas air mata.

"Kalau yang masuk ke lapangan mungkin masih bisa kami terima karena mereka memang melanggar batas area. Tetapi kenapa yang di tribun juga ditembak gas air mata. Kami cinta Arema dan Kanjuruhan, tetapi dalam situasi ini malah seperti dijebak di dalam kurungan karena saat gas air mata ditembakkan pintu keluar belum dibuka. Meskipun setelah itu terbuka, namun dalam situasi kacau menjadi masalah sendiri," jelasnya.

 BACA JUGA:Pimpinan Khilafatul Muslimin dkk Diserahkan ke Kejaksaan

Sanjoko mengakui bahwa saat situasi kacau, ada Aremania yang berusaha menyerang petugas juga berhasil ia cegah. Karena memang sejak awal dirinya berupaya untuk membangun perdamaian dengan suporter manapun, termasuk Bonek.

"Saya sampaikan kalau terus terprovokasi mau seperti apa. Kami selalu menyuarakan perdamaian dengan siapapun, termasuk suporter tim rival," tandasnya.

(Nanda Aria)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya