Pendekatan Hati ke Hati
Senada dengan pernyataan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, agenda dialog antarpemuka agama ini memang hendak menjadikan agama sebagai solusi problem global, tapi tidak berambisi mampu mengatasi semua masalah dunia. Karena itu, R20 hadir membawa satu pesan yang benar-benar khas dan orisinal yang akan disampaikan para pemimpin agama, baik dari kalangan moderat, liberal, hingga kelompok yang dianggap radikal.
“Kalau ingin menjadikan agama sebagai solusi, harus berani legowo mengundang siapapun, baik pro maupun kontra. Ini misi diplomasi yang sangat bagus,” ucap Rosa.
Karena itu, Rosa menegaskan, agama berperan penting dalam proses diplomasi, terlebih dengan melakukan pendekatan dari hati ke hati. Baginya, pendekatan macam ini bakal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap diplomasi antarnegara.
“Kalau kita melakukan pendekatan dari hati ke hati kepada masyarakatnya, ini memberikan pengaruh sangat positif terhadap rekatnya hubungan pemerintah. Langsung ke masyarakat itu gaungnya luar biasa,” katanya.
Ia menegaskan, dengan digelarnya R20 ini, mata masyarakat internasional terhadap NU akan semakin terbuka. Jika NU dikenal di tingkatan nasional, itu wajar. Namun, masyarakat juga perlu memandang keberadaan NU sebagai entitas global yang membawa kehidupan harmonis dan mendorong umat beragama bisa berdampingan secara damai.
(Erha Aprili Ramadhoni)