JAKARTA - Mantan napi teroris, Haris Amir Falah mengatakan bahwa para mantan teroris yang melakukan pengeboman di Bali saat ini sudah mengakui kesalahannya dan memberikan seruan kepada masyarakat.
Seruan itu agar masyarakat khususnya di Bali dapat menjadi tuan rumah yang baik pada KTT G20 November mendatang.
"Ini terbukti dari para mantan teroris yang pernah melakukan aksi di bom Bali rata-rata yang masih hidup sudah mengakui kesalahannya," kata Haris dalam diskusi Polemik MNC Trijaya secara daring, Sabtu (8/10/2022).
Haris menceritakan bahwa dia mantan napiter pada kasus di Bali, Ali Imron dan Umar Patek pun mengajak dan menyerukan pemerintah dan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik meski dari dalam sel tahana.
"Kita lihat bagaimana mas Ali Imron begitu luar biasa menjaga keamanan di negeri ini meskipun beliau belom bebas ya seruan-seruannya. Kemudian kita lihat bagaimana mas Umar Patek yang juga sangat luar biasa bahkan beliau dari dalam tahanan beliau memberikan seruan-seruan kepada masyarakat di Indonesia agar kita betul-betul menjadi tuan rumah yang baik," kata Haris.
Meski pernah terjadi pengeboman di Bali, Haris menilai pencegahan yang dilakukan Polri telah berjalan baik terhadap aktifitas terorisme. Terbukti, kata Haris, dengan kondusifnya keamanan di Indonesia saat ini.
"Memang pernah ada tragedi yang luar biasa ya di Bali tapi saya lihat bahwa apalagi tahun 2022 ini dari awal dulu sampai sekarang berangsur -angsur dan sangat luar biasa sudah sangat kondusif," kata Haris.
Haris meyakini para eks napiter lainnya juga sepakat dengannya untuk mendukung Indonesia menjadi tuan rumah yang baik pada KTT G20.
"Kita ini yang sudah merasakan bagaimana tidak bergunanya hal-hal yang bersifat destruktif yang merusak, itu sudah kita tinggalkan. Maka kita juga berharap orang-orang yang bercita-cita berfikir ingin melakukan kekerasan itu sudah tidak harus dilakukan lagi lah," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)