Presiden Taiwan Pastikan Pembuatan Chip Semikonduktor Tidak Terpengaruh Ketegangan dengan China

, Jurnalis
Senin 10 Oktober 2022 14:53 WIB
Presiden Taiwan tegaskan pembuatan chip tidak akan terpengaruh ketegangan dengan China (Foto: Reuters)
Share :

TAIPEI - Ketegangan militer antara China-Taiwan telah menimbulkan kekhawatiran, terutama di Amerika Serikat (AS) tentang konsentrasi pembuatan chip di Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pun angkat bicara terkait hal ini. "Saya ingin secara khusus menekankan satu hal kepada sesama warga dan komunitas internasional, bahwa konsentrasi sektor semikonduktor di Taiwan tidak berisiko," katanya, dikutip Reuters.

"Kami akan terus mempertahankan keunggulan dan kapasitas Taiwan dalam proses manufaktur semikonduktor terdepan, dan akan membantu mengoptimalkan restrukturisasi rantai pasokan semikonduktor di seluruh dunia, memberikan perusahaan semikonduktor kami peran global yang bahkan lebih menonjol," tambahnya.

Baca juga: Semakin Tegang dengan China, Presiden Tsai: Taiwan Tingkatkan Produksi Massal Rudal Presisi

Tsai, dalam pidato hari nasionalnya di luar kantor kepresidenan di bawah langit kelabu, mengatakan "disesalkan" bahwa China telah meningkatkan intimidasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas di Selat dan kawasan Taiwan.

Baca juga: Presiden Taiwan: Perang dengan China Bukan Pilihan, Tidak Ada Ruang Kompromi

Dia mengatakan China seharusnya tidak berpikir ada ruang untuk kompromi dalam komitmen rakyat Taiwan terhadap demokrasi dan kebebasan.

“Saya ingin menjelaskan kepada pihak berwenang Beijing bahwa konfrontasi bersenjata sama sekali bukan pilihan bagi kedua pihak kita. Hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi, dan kebebasan kita, dapat ada landasan untuk melanjutkan interaksi konstruktif di seluruh Selat Taiwan,” terangnya, dikutip Reuters.

Tsai mengatakan pemerintahnya menantikan dimulainya kembali pertukaran orang yang sehat dan teratur pascapandemi di seluruh selat, yang akan meredakan ketegangan.

Tetapi konsensus luas di Taiwan adalah bahwa kedaulatan dan cara hidup yang bebas dan demokratis harus dipertahankan.

"Pada titik ini, kami tidak memiliki ruang untuk kompromi," katanya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya