Melacak Karya Seni Modern Barat yang Terinspirasi Seni Islam, Termasuk Merek Perhiasan Terkenal di Dunia

Susi Susanti, Jurnalis
Minggu 23 Oktober 2022 14:59 WIB
Karya seni modern terinspirasi seni Islam (Foto: Arsip Universal History)
Share :

Pamerannya, Exposition des arts Musulmans disambut dengan antusiasme yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Mata seseorang tidak pernah benar-benar terbuka sampai tahun 1903," tulis kolektor seni Georges Marteau.

Walaupun tidak diketahui secara pasti apakah Louis Cartier, saudara tertua Cartier yang berperan dalam perluasan reputasi global perusahaan, mengunjungi pameran atau tidak, terdapat sebuah katalog di arsip Cartier. Jadi, jelas kemungkinan dia akan mengetahui isinya.

Pada saat itu, pengrajin perhiasan terjebak dengan kebiasaan mendaur ulang gaya Eropa, yang bersejarah, tanpa henti.

"Jika Anda melihat Cartier, mereka benar-benar bergaya neoklasik, sekarang kita menyebutnya garland style, yang terkesan berat dan ramai,” ujar Sarah Schleuning, kurator seni dekoratif dan desain di Museum Seni Dallas, kepada BBC Culture.

Cartier "tertarik untuk menemukan gaya baru, tetapi dia tidak tertarik pada estetika modern, yang saat itu merupakan bagian dari masa transisi ke Art Nouveau," lanjutnya.

Pameran pada 1903 memberinya kosakata visual yang ia cari. "Dia melihat geometri, motif-motif murni ini, yang membawa progres yang baik ke depannya, dan Anda mulai melihatnya sejak tahun 1903,” ungkapnya.

"Dia mulai bermain dengan hal tersebut, kadang-kadang dalam isolasi murni seperti di bros kecil yang luar biasa, sangat minimalis, dan hanya terdiri dari serangkaian segitiga,” ujarnya.

"Akan tetapi dalam kasus lain, Anda melihatnya menyusup dengan garland style semacam ini, jadi mereka mulai memasukkan dan memainkannya serta berpikir, bagaimana Anda bertransisi," tambahnya.

Pameran di Paris pada 1903 kemudian diikuti oleh pameran di Munich pada 1910, yang juga inovatif.

Dalam pameran itu objek dikelompokkan menurut teknik dan asal geografisnya. Hal itu memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menginspirasi kreativitas kontemporer.

Pameran itu dianggap sebagai katalisator Louis Cartier untuk mengembangkan koleksinya sendiri.

Dia memiliki selera khusus pada manuskrip, lukisan, dan benda-benda yang bertatahkan permata dari Iran dan India, dari abad ke-16 dan ke-17.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya