Kisah Persahabatan Soekarno dengan Bung Hatta hingga Akhir Hayat

Nadilla Syabriya, Jurnalis
Selasa 01 November 2022 07:02 WIB
Soekarno-Hatta/Tangkapan layar media sosial
Share :

"No," hanya itu yang bisa terucap dari mulut Hatta. Ia tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah kepada penguasa baru yang sampai hati menyiksa Bung Karno. Walau prinsip politik di antara dirinya dan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persahabatannya yang demikian erat dan tulus.

Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya. Jarum jam terus bergerak.

Merambati angka demi angka. Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis. Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya.

Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai.

Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya