Pakar Minta Kebijakan Suntik Mati TV Analog Ditinjau Ulang, Ini Penjelasannya

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 05 November 2022 19:35 WIB
Pakar Siber Pratama Persadha (Foto: istimewa)
Share :

JAKARTA - Pemerintah diminta meninjau ulang soal kebijakan mematikan TV analog lantaran masih mendapatkan persoalan yang merugikan masyarakat.

Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSREC, Pratama Persadha mengatakan bahwa fakta di lapangan mendapatkan bahwa tidak semua masyarakat memiliki set top box (STB) TV digital maupun televisi yang sudah berteknologi TV digital.

Di sisi lain, STB TV Digital yang beredar umum saat ini berharga di kisaran Rp150 ribu hingga Rp300 ribu dengan berbagai merek.

Selain itu dibutuhkan kabel HDMI atau RCA (tergantung tipe televisinya) untuk menghubungkan STB TV digital ke televisi. Bagi yang televisinya sudah support TV Digital tidak lagi membutuhkan STB ini.

Baca juga: Bikin Ngakak, Protes ASO dengan Buang TV, Netizen: Kalau Bikin Video Harusnya Mobilnya Ditutupin Dulu

"Masalahnya adalah tidak semua masyarakat memiliki STB TV Digital dan juga tidak semua televisi yang dimiliki masyarakat sudah support TV Digital. Karena itu saat siaran TV analog di Jabodetabek dimatikan, masih banyak masyarakat yang kebingungan karena tidak bisa menonton acara televisi," kata Pratama dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).

Menurut dia, program TV digital harus didukung dengan sosialisasi serta pemerataan hardware TV digital yang baik di masyarakat. Misalnya program STB TV digital ini dibagikan secara luas ke masyarakat yang membutuhkan serta kesulitan membeli STB TV Digital.

Baca juga: Siaran TV Analog Dimatikan, Penjualan Set Top Box Laris Manis, Bahkan Sampai Inden

Bahkan bila perlu, lanjut dia, peredaran dan penjualan televisi di Indonesia wajib sudah support TV digital. Bagi televisi yang sudah terlanjur berada di toko sebagai stok, wajib dijual dengan bundling STB TV digital, agar saat dibeli masyarakat bisa digunakan dengan maksimal.

"Tujuannya agar masyarakat ada pilihan saat membeli televisi, sekaligus membantu para pedagang yang sudah terlanjur menyetok televisi non TV digital," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya