Kisah Nazi Melacak Ras Arya 'Murni' di Tibet, yang Diyakini Berasal dari Atlantis yang Hilang

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 12 November 2022 07:03 WIB
Obsesi pada keunggulan ras Arya menghantarkan Nazi pada ekspedisi di Tibet/Foto: BBC
Share :

JAKARTA - Pada 1938, seorang petinggi Partai Nazi dan perancang Holokaus, Heinrich Himmler, mengirim sebuah tim beranggotakan lima orang ke Tibet untuk melacak asal-usul ras Arya yang mereka yakini sebagai ras nan unggul.

Vaibhav Purandare, selaku penulis buku mengenai Hitler, mengisahkan bagaimana ekspedisi yang melintasi India itu berlangsung. Setahun sebelum Perang Dunia dimulai, sekelompok orang Jerman tiba di perbatasan India bagian timur secara diam-diam.

 BACA JUGA:Tak Datang ke KTT G20 Bali, Putin Diklaim Takut Dibunuh dan Dipermalukan

Mereka tengah mengemban misi untuk menemukan "asal-muasal ras Arya".

Pasalnya, Adolf Hitler meyakini bahwa orang-orang 'Arya' dari kawasan Nordik mencapai India dari utara sekitar 1.500 tahun sebelumnya. Para insan Arya itu kemudian melakoni "kesalahan fatal" dengan mengawini orang-orang "bukan Arya" sehingga menghilangkan semua kekhasan yang membuat mereka superior dari bangsa lainnya di muka bumi.

Dilansir dari BBC, Jumat (11/11/2022), Hitler berulang kali mengutarakan kebencian mendalam terhadap rakyat India dan perjuangan mereka untuk merdeka. Kebencian itu tertuang dalam pidato, tulisan, dan debat-debatnya.

 BACA JUGA:Puluhan Rumah di Bogor Utara Diteror Ribuan Ulat Bulu, Sampai Terselip di Baju

Meski demikian, menurut Himmler selaku salah satu bawahan terpercaya Hitler, sekaligus kepala organisasi kepolisian SS bentukan Nazi, kawasan India masih layak dijelajahi. Di sinilah kemudian Tibet muncul dalam pemikiran mereka.

Orang-orang yang mengagung-agungkan ras kulit putih Nordik meyakini bahwa dulu, ada kota Atlantis. Di kota yang hilang tersebut, menurut keyakinan mereka, bangsa "darah murni" bermukim.

Kota tersebut dipercayai berada di Samudera Atlantik, antara Inggris dan Portugal. Belakangan pulau mitos ini diyakini tenggelam setelah dihantam petir Ilahi.

Tidak semua penduduk Atlantis tewas, menurut keyakinan sejumlah orang. Para penyintas dikira pindah ke tempat yang lebih aman. Nah, wilayah Himalaya, khususnya Tibet, diyakini sebagai tempat aman tersebut karena terkenal dengan julukan "atap dunia".

Pada 1935 Himmler membentuk sebuah unit di dalam SS yang disebut Ahnenerbe, atau Biro Warisan Nenek Moyang, guna melacak jejak orang-orang Atlantis setelah kota itu diyakini dihantam petir.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya