Penyelenggara Piala Dunia, menanggapi kritik atas catatan hak asasi manusia Qatar termasuk hak-hak LGBT serta pembatasan sosial, mengatakan bahwa semua orang, terlepas dari orientasi atau latar belakang seksual mereka, diterima selama acara tersebut.
Qatar, sebuah negara kecil berpenduduk sekira 3 juta, sebagian besar pekerja asing, mengatakan telah melatih lebih dari 50.000 orang untuk memberikan keamanan selama Piala Dunia, dengan pasukan asing membantu di bawah komando Qatar.
(Rahman Asmardika)