Terlepas dari kecaman PBB, rakyat Iran sangat kritis terhadap organisasi global dan lembaga-lembaganya, dengan mengatakan bahwa kata-katanya tidak cukup dan kurangnya tindakan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Iran.
“Kisah-kisah seperti Parfalik telah membuat orang Iran di dalam dan di luar negeri untuk benar-benar menuntut keadilan menanyakan apa yang dilakukan UNICEF di lapangan untuk menghentikan ini,” kata pengacara hak asasi manusia Amerika-Iran Gissou Nia dalam sebuah wawancara dengan CNN Isa Soares pada Jumat (18/11/2022).
Nia, yang juga direktur Proyek Litigasi Strategis di Dewan Atlantik mengatakan bahwa Dewan Hak Asasi Manusia PBB bertemu di Jenewa pada hari Kamis (17/11/2022) dalam sesi khusus untuk membahas situasi hak asasi manusia yang memburuk di Republik Islam Iran.
“Hasil dari sidang khusus itu kemungkinan besar akan menjadi mekanisme investigasi atau semacam badan independen yang dapat mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis bukti-bukti yang terjadi di sini untuk tujuan akuntabilitas,” terangnya.
“Apa yang benar-benar memalukan adalah jika badan beranggotakan 47 orang itu memilih tidak untuk menciptakan mekanisme seperti itu,” tambahnya.
(Susi Susanti)