Lubang Hitam Supermasif Jutaan Kali Lebih Besar dari Matahari, Bagaimana Itu Terbentuk?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 17 Desember 2022 06:02 WIB
Ilustrasi. (Foto: Getty Images)
Share :

"Setelah mereka hancur, mereka butuh sekitar 13,5 miliar tahun untuk tumbuh menjadi lubang hitam dengan massa miliaran kali Matahari. Itu adalah waktu yang terlalu singkat untuk menjadi sebesar itu, jika hanya dengan akresi."

Yang lebih membingungkan lagi, lubang hitam supermasif sudah ada ketika Semesta masih sangat muda.

Kuasar-kuasar yang jauh, salah satu objek kosmos yang paling terang di angkasa, sebenarnya adalah lubang hitam supermasif yang sangat tua, yang membakar inti galaksi yang telah mati.

Beberapa kuasar raksasa telah ada setidaknya sejak Semesta berumur 670 juta tahun — waktu yang sama dengan terbentuknya sejumlah galaksi yang paling tua.

Meskipun pusat dari lubang hitam hingga kini tak diketahui, lubang hitam supermasif dapat bersinar lebih terang dari segalaksi bintang-bintang, dan bahkan bisa mengeluarkan "sendawa" berupa radiasi ultraviolet saat menelan materi di sekitar mereka.

Lubang hitam memiliki batasan melengkung yang dinamai Cakrawala Kejadian (Event Horizon). Di dalam selingkung itu, cahaya, energi, dan materi terperangkap dan tak bisa melepaskan diri.

Ruang dan waktu punya aturan berbeda di sana, sehingga hukum fisika yang menjelaskan sebagian besar cara kerja Semesta tak berlaku di sana.

Namun, tepat di luar Cakrawala Peristiwa, lubang hitam yang berputar dapat menyabet materi di dekatnya menjadi cakram yang berputar dan memanas.

Cakram-cakram di dalam kuasar bisa mencapai suhu lebih tinggi dari 10 juta Celcius, membuat mereka mampu melepaskan cahaya yang sinarnya membutakan di seluruh spektrum elektromagnetik.

"Lubang hitam adalah mesin yang paling efektif, dan efisien, di Alam Semesta," ujar Marta Volonteri, peneliti lubang hitam di l'Institut d'Astrophysique de Paris.

"Mereka mengubah massa menjadi energi dengan efisiensi mencapai 40 persen. Jika Anda memikirkan apa saja yang kita bakar dengan karbon, atau energi kimia, atau bahkan apa yang terjadi pada bintang-bintang — itu setara dengan bagian yang sangat sangat kecil dari apa yang diproduksi oleh lubang hitam."

Upaya memecahkan misteri

Tapi lubang hitam supermasif menarik bagi para ilmuwan bukan hanya karena efisiensi energinya. Pembentukan dan evolusi mereka jelas berhubungan dengan perkembangan galaksi, dan pada akhirnya, seluruh sejarah dan struktur Semesta kita.

Memecahkan misteri raksasa kosmik ini melambangkan langkah signifikan dalam usaha para ilmuwan memahami mengapa segala sesuatunya seperti ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya