LONDON - Seorang mantan polisi Texas, Amerika Serikat (AS) dijatuhi hukuman lebih dari 11 tahun penjara pada Selasa (20/12/2022) karena menembak dan membunuh seorang wanita kulit hitam di rumah wanita tersebut pada 2019.
Seorang panitera pengadilan mengatakan Aaron Dean, mantan polisi Fort Worth itu, dijatuhi hukuman selama 11 tahun, 10 bulan penjara di pengadilan Tarrant County.
Dia telah dihukum minggu lalu oleh dewan juri dalam pembunuhan itu. Adapun korban bernama Atatiana Jefferson, 28, ditembak mati oleh Dean yang berkulit putih, saat wanita itu berdiri di rumahnya sambil memegang pistol setelah mendengar suara bising di luar.
BACA JUGA: Mantan Polisi AS Tembak Mati Wanita Kulit Hitam di Kamar Tidur, Terancam 20 Tahun Penjara
Dikutip Antara, setelah penembakan maut itu, Dean mengundurkan diri dari kepolisian dan kepolisian kemudian mendakwanya dengan pembunuhan.
BACA JUGA: Kisah Wanita Sudan yang Harus Masuk Penjara Selama 6 Bulan karena Mencium Seorang Pria
Seperti diketahui, pada 2019, Dean dan rekannya mendatangi rumah Jefferson setelah seorang tetangga yang khawatir menelepon polisi untuk mengatakan bahwa pintu depan rumah perempuan itu terbuka.
Menurut surat perintah penangkapan dan video kamera intai, wanita itu diketahui sedang bermain video game dengan keponakannya yang berusia 8 tahun ketika Dean tiba dan merayap di belakang rumah, dengan senjata di tangan.
Saat itu keponakannya mengatakan Jefferson mendengar suara-suara, mengeluarkan pistol dari dompetnya, dan mengarahkan pistol ke jendela kamar tidur.
Departemen Kepolisian Fort Worth mengatakan pada 2019 bahwa Dean melanggar serangkaian kebijakan-kebijakan yang dianut polisi.
Pengacara Dean mengatakan kliennya itu menembak untuk membela diri. Namun jaksa berpendapat tidak ada bukti bahwa Dean melihat senjata di tangan Jefferson sebelum ia menembak wanita itu melalui jendela kamar tidur.
Kematian Jefferson terjadi sekitar tujuh bulan sebelum pembunuhan George Floyd oleh seorang polisi Minneapolis, yang menggencet leher Floyd selama lebih dari delapan menit.
Kematian Floyd menyebabkan kemunculan serentetan demonstrasi global yang menentang rasisme dan kebrutalan polisi.
(Susi Susanti)