BANYUWANGI - Paket kiriman sabu yang dikemas dalam bentuk keripik yang dikirim ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi ternyata akan digunakan untuk pesta saat malam pergantian tahun.
Hal ini didapat setelah tim Lapas Banyuwangi bersama Polresta Banyuwangi melakukan pendalaman mengenai sabu seberat 8,53 gram tersebut.
"Diduga sabu sengaja dikirim ke dalam untuk pesta narkoba di dalam Lapas," ujar Kepala Lapas Wahyu Indarto, Kalapas Banyuwangi, Senin (26/12/2022).
Menurutnya, pengiriman sabu untuk pesta di dalam Lapas ini menjadi indikasi banyak upaya penyelundupan narkoba ke lapas menjelang akhir tahun 2022. Pihaknya pun kini mewaspadai pasca kejadian keripik sabu nyaris beredar di Lapas Banyuwangi.
"Kita terus pantau. Kita mengindikasikan masih banyak upaya penyelundupan narkoba di Lapas Banyuwangi," tuturnya.
Selama rentang waktu satu tahun ini, kata Wahyu, lebih kurang 7 kali upaya penyelundupan narkoba ke Lapas Banyuwangi. Kebanyakan jenis yang diselundupkan adalah sabu dan obat-obat berbahaya atau obat-obatan daftar G yang dibawa pengunjung lapas.
"Sebelumnya bulan November lalu. Itu sabu ditaruh di dalam sandal jepit. Ada lagi yang ditaruh dalam kacang kulit," ujarnya.
Wahyu menjelaskan, pada momen Nataru ini, jajarannya memperketat pengamanan di Lapas atau rumah tahanan (Rutan). Sebelumnya, pihaknya telah membentuk Satgas Nataru untuk memastikan pelayanan publik serta kondisi keamanan dan ketertiban tetap kondusif.
“Satgas Nataru adalah strategi kami untuk memastikan pelayanan hukum dan HAM selama momen Nataru berjalan lancar dan aman,” tegasnya.
Sebelumnya, Lapas kelas IIA Banyuwangi Kembali menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu. Modusnya, barang terlarang tersebut diselipkan dalam keripik.
Keripik dengan varian baru yang berisi sabu itu hendak dikirimkan oleh AK (29), seorang warga Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi melalui layanan penitipan barang dan makanan, Senin (26/12/2022).
(Erha Aprili Ramadhoni)