China Buka Kembali Perbatasan, Tuai Beragam Reaksi Warga Ada yang Senang hingga Takut

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 28 Desember 2022 08:37 WIB
China akan segera membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari 2023 (Foto: Reuters)
Share :

CHINA – Rencana China untuk kembali membuka perbatasan pada 8 Januari 2023 menuai banyak reaksi dari para warga. Ada yang bersuka cita, namun ada juga yang mempertanyakan soal imbas pembukaan perbatasan dengan kasus Covid-19 yang semakin melonjak.

"Saya senang tentang itu tetapi juga tidak bisa berkata-kata. Jika kita tetap melakukan [pembukaan kembali] ini - mengapa saya harus menderita semua tes Covid harian dan penguncian tahun ini?" kata Rachel Liu, yang tinggal di Shanghai, dikutip BBC.

Dia mengatakan dia telah menjalani tiga bulan penguncian pada April lalu. Namun hampir semua orang di keluarganya telah terinfeksi dalam beberapa minggu terakhir.

BACA JUGA:  China Buka Kembali Perbatasan pada 8 Januari 2023, Orang-Orang Bergegas Borong Tiket Perjalanan

Dia mengatakan orang tua, kakek nenek, dan pasangannya - yang tinggal di tiga kota berbeda di Xi'an, Shanghai, dan Hangzhou - semuanya terserang demam minggu lalu.

BACA JUGA:  5 Fakta Covid-19 Kembali Menggila di China, ICU Penuh!

Banyak juga yang menyatakan keprihatinan tentang pembukaan kembali perbatasan saat kasus Covid memuncak.

"Mengapa kita tidak bisa menunggu sampai gelombang ini berlalu untuk membuka diri? Para pekerja medis sudah kelelahan, dan orang tua tidak akan selamat dari dua infeksi dalam satu bulan," tulis salah satu warganet di Weibo. Komentarnya ini menuai banyak like.

Orang-orang di kota-kota seperti Beijing dan Shanghai, yang mengalami suhu dingin di musim dingin, mengatakan mereka kehabisan obat flu. Pembukaan kembali perbatasan dikhawatirkan akan membuat kelangkaan obat semakin parah.

Di ibu kota, Beijing, pihak berwenang mengatakan mereka berencana untuk mendistribusikan tablet Pfizer, Paxlovid, untuk mencoba mengurangi keparahan infeksi. Tetapi pusat kesehatan yang dihubungi oleh The Global Times pada Senin (26/12/2022) mengatakan obat tersebut belum dikirimkan.

Pada Senin (26/12/2022), Presiden Xi mengeluarkan pernyataan pertamanya tentang perubahan tersebut, menyerukan para pejabat untuk melakukan apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa.

Transformasi kebijakan China terkait Covid telah menempatkan Xi di posisi yang sulit. Dia adalah kekuatan pendorong di balik nol-Covid, yang banyak disalahkan karena membatasi kehidupan orang secara berlebihan dan melumpuhkan perekonomian.

Tetapi setelah mengabaikannya, para analis mengatakan dia sekarang harus bertanggung jawab atas gelombang besar infeksi dan perawatan di rumah sakit. Banyak yang mempertanyakan mengapa negara itu tidak lebih siap menghadapi lonjakan kasus Covid. Dikhawatirkan ratusan kematian mungkin tidak dilaporkan karena krematorium kewalahan.

Seperti diketahui, administrasi imigrasi China mengatakan aplikasi paspor untuk warga negara China yang ingin melakukan perjalanan internasional akan dilanjutkan mulai 8 Januari mendatang.

Hal ini menyusul pengumuman pada Senin (26/12/2022) yang mengakhiri hampir tiga tahun aturan karantina ketat untuk kedatangan.

Situs perjalanan sejak itu melaporkan lonjakan lalu lintas. Tetapi turis China tidak akan memiliki akses tak terbatas ke semua negara.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya