JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum melihat adanya tanda-tanda peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia setelah ditemukan sejumlah pasien yang terinfeksi Subvarian Omicron BF.7 di Tanah Air.
"Kami tidak terlalu khawatir, karena sejak Oktober 2022, varian yang masih mendominasi saat ini adalah XBB dan belum ada tanda peningkatan BF.7," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dilansir Antara, Jumat (30/12/2022).
Nadia mengatakan BF.7 yang kini memicu lonjakan kasus di China dan sejumlah negara lain di dunia memiliki karakter gejala yang relatif ringan.
Baca juga: Kabar Baik, Tingkat Kesembuhan Covid-19 Hari ini Bertambah 1.437 orang
Semua pasien yang terjangkit di Indonesia sudah dinyatakan sembuh secara isolasi mandiri (isoman) sejak spesmien ditemukan pada Oktober 2022.
"Semua pasiennya sudah sehat," katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Menurun, 1 Juta WNA Tiba di Bandara Soetta Selama 2022
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di RSAB Harapan Kita Jakarta, hari ini mengatakan jumlah kasus BF.7 di Indonesia yang terdeteksi berdasarkan surveilans genomik relatif sedikit, berkisar 15 kasus.
"Yang Subvarian BA.5 di Indonesia sudah lewat siklusnya, yang BA.2.75 sudah lewat, tinggal yang BF.7 ini sudah kami lihat di Indonesia sudah ada. Kenaikannya itu kecil sekali, 15 kasusnya," katanya.