Sedih Ditinggal Putri Diana, Pangeran Harry Cari Bantuan ke Wanita dengan Kekuatan Supranatural

LONDON – Pangeran Harry menjelaskan bagaimana kesedihannya atas kematian ibunya, Diana, Putri Wales. Hal ini pun membuatnya mencari bantuan dari seorang wanita yang mengaku memiliki kekuatan supranatural.

Hal ini diungkapkan Harry dalam serangkaian klaim dan tuduhan sensasional dari otobiografi Pangeran Harry yang sangat ditunggu-tunggu, ‘Spare’, yang diketahui telah bocor ke publik. Buku itu menguraikan keluhan dan kepahitan lamanya saat masih tinggal bersama Keluarga Kerajaan.

"Ibumu berkata bahwa kamu menjalani kehidupan yang tidak bisa dia jalani," kata Harry mengutip wanita itu, dilansir BBC.

BACA JUGA: Serangkaian Klaim dan Tuduhan Sensasional Pangeran Harry, Minta Charles Tidak Menikahi Camilla

"Kau menjalani kehidupan yang dia inginkan untukmu,” lanjutnya.

Tidak ada detail di mana atau kapan pertemuan dengan wanita itu terjadi.

BACA JUGA: Wawancara Khusus Soal Kehidupannya, Pangeran Harry: Saya Ingin Ayah dan Kakak Saya Kembali 

Seperti diketahui, Putri Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997 ketika Pangeran Harry berusia 12 tahun.

The Guardian melaporkan Pangeran Harry hanya memiliki percakapan singkat dengan Diana sebelum sang ibu meninggal.

Dalam memoar itu, Harry juga mengatakan sempat bertengkar dengan kakaknya, Pangeran William.

Pangeran Harry mengklaim saudaranya meraih kerahnya, merobek kalungnya dan menjatuhkannya ke lantai di pondoknya di London.

Buku tersebut memaparkan pertengkaran di antara pasangan tersebut, yang menurut Harry dipicu oleh komentar yang dibuat oleh William tentang Meghan.

Pangeran Harry menulis bahwa saudara laki-lakinya mengkritik Meghan Markle dengan Pangeran William menggambarkannya sebagai "sulit", "kasar", dan "kasar".

Pangeran Harry dikatakan menggambarkan apa yang terjadi selanjutnya, termasuk dugaan pertengkaran fisik.

“Dia meletakkan [segelas] air, memanggil saya dengan nama lain, lalu mendatangi saya. Semuanya terjadi begitu cepat. Sangat cepat,” terangnya.

"Dia mencengkeram kerah saya, merobek kalung saya, dan dia menjatuhkan saya ke lantai,” lanjutnya.

"Aku mendarat di mangkuk anjing itu, yang retak di bawah punggungku, potongan-potongan mangkuk itu terasa mengiris tubuhku. Aku berbaring di sana sejenak, linglung, lalu berdiri dan menyuruhnya keluar,” ujarnya.

(Susi Susanti)