Namun petugas MI6 lain mengatakan kepada saya, "Gagasan bahwa ada seorang pria berkeliling dunia dan menembaki orang-orang, itu sangat terkutuk bagi kami. Orang seperti itu sudah pasti tidak akan diterima."
Tapi coba mundur sejenak dan pikirkan beberapa bagian dunia yang berbahaya, tempat para pengumpul informasi intelijen Inggris beroperasi.
Sulit rasanya membayangkan orang tersebut tak memegang senjata, atau setidaknya didampingi oleh orang lain yang dilengkapi dengan senjata untuk mengawasi mereka.
Sesungguhnya, pegawai MI6 bukanlah agen.
Mereka adalah petugas intelijen yang, di ujung tombaknya, berusaha memengaruhi para agen betulan, yang bisa jadi sengaja ditempatkan, misalnya, di dalam sel-sel perencana serangan al-Qaeda atau di fasilitas riset nuklir negara berbahaya, untuk mencuri rahasia-rahasia penting bagi pemerintah Inggris.
Adalah para agen itu yang menghadapi risiko terbesar sehari-hari, dan jelas MI6 akan melakukan apa saja untuk melindungi identitas dan keluarga mereka.
Jadi, seberapa dekat para pengawas agen ini dengan agen-agen mereka, saya bertanya. Apakah mereka bisa menjadi teman?
"Ada hubungan saling percaya di antara keduanya," kata Tom, petugas MI6 lain.
"Anda bertanggung jawab atas hidup seseorang, jadi Anda harus mengatakan hal-hal yang mungkin mereka tidak mau dengar. Anda mungkin harus melakukan percakapan sulit dengan mereka, tapi ini demi keselamatan mereka."
"Orang-orang benar-benar membahayakan nyawa mereka untuk bekerja dengan kami," imbuh Tara.
"Beberapa risikonya lebih kecil. Namun ada pula kategori orang yang kami sangat terhormat bisa bekerja bersama. Orang-orang ini, bila mereka ketahuan bekerja dengan kami, akan berada dalam bahaya besar.