JAKARTA - Paska dicabutnya Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah meningkatkan program-program percepatan pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya yang berada di pelosok daerah.
Seperti di Desa Sukamaju, Kecamatan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu yang dapat diakses melalui jalur darat selama hampir delapan jam dari Ibu Kota Kalimantan Selatan, Banjar Baru, yang menjadi sasaran Program Kampung Zakat.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Tarmizi Tohor, mengatakan, Program Kampung Zakat sebagai cara kebangkitan dan ketahanan ekonomi umat, memanfaatkan potensi penerimaan zakat ditanah air yang saat ini merangkak naik hingga menyentuh angka Rp23 triliun.
“Program Kampung Zakat merupakan upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat, khususnya di daerah 3T, yakni terdepan, terluar, dan tertinggal,” kata Tarmizi Tohor kepada wartawan, Selasa, (17/1/2023)
Menurutnya, pengembangan Program Kampung Zakat, harus disesuaikan dengan potensi sumber daya alam, masyarakat dan daerah tempat dicanangkan program tersebut.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hadir dalam pencanangan Program Kampung Zakat di Desa Sukamaju meski berada dipelosok provinsi yang berjarak sekitar 282 KM dari Ibukota Kalimantan Selatan, Banjar Baru.
“Dalam sambutannya, Gus Menteri Yaqut menjelaskan bahwa maksud dan tujuan didirikannya kampung zakat adalah tasaruf zakat melalui program pemberdayaan ekonomi, seperti kampung prototipe yang didorong untuk usaha produktif,” ungkap Tarmizi.
Sementara Dirjen Bimas Islam Kemenag kamaruddin Amin, mengapresiasi dukungan penuh ASFA dalam program kampung zakat untuk menaikan taraf hidup dan kesejahteraan segenap bangsa indonesia