Bukan hanya itu saja, tongkat komando juga memiliki fungsi sebagai alat untuk menggambar peta di atas tanah, menunjukan lokasi pada peta saat pengarahan, memberikan perintah, meluruskan barisan, dan juga bisa digunakan sebagai alat untuk menghukum prajurit.
Ada juga yang mengatakan jika di dalam beberapa tongkat komando terdapat sebilah pisau untuk menjaga diri. Hal ini rupanya pernah dilakukan oleh Jenderal Angkatan Darat AS yakni George S Patton yang membawa tongkat komandonya yang berisi sebilah pisau selama Perang Dunia ke II.
Tingkat komando sendiri biasanya dibawa di bawah lengan kiri dan dipegang sejajar dengan tanah. Hal ini dilakukan agar tangan kanan bisa melakukan hormat.
Dalam lingkungan TNI/Polri sendiri tongkat komando biasanya digunakan oleh anggota yang memimpin atau menguasai suatu kesatuan, seperti Dandim, Kapolres, Korem, dan Panglima.
Dilansir dari laman National WWII Museum, Rabu (19/1/2023), asal usul penggunaan tongkat angkuh bermula pada saat Kekaisaran Romawi di mana pada saat itu Perwira Militernya membawa tongkat yang berasaal dari batang anggur sebagai lambang jabatan.
Demikian informasi mengenai fungsi tongkat komando yang sering dibawa oleh perwira militer.
(RIN)
(Rani Hardjanti)