Terdapat sejumlah mantan Panglima TNI yang kemudian berkiprah ke dunia pemerintahan, setelah mengabdi di kemiliteran. Dari era kepemimpinan Presiden Soeharto hingga Joko Widodo, mantan panglima TNI tak pernah absen menempati posisi sebagai menteri. Berikut daftarnya.
1. Muhammad Yusuf
Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir atau yang dikenal dengan M. Yusuf merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Pada masa revolusi nasional Indonesia, Yusuf bergabung dengan Devosi Rakyat Indonesia dari Sulawesi (KRIS) untuk merebut kembali Indonesia dari tangan Belanda.
Pria kelahiran 23 Juni 1928 ini merupakan salah satu saksi kunci peristiwa Supersemar serta Jenderal Basuki Rahmat dan Jenderal Amir Machmud. Pada bulan April tahun 1978, Jusuf diangkat ke posisi Panglima TNI saat bersamaan dengan posisi Menteri Pertahanan dan Keamanan.
Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian pada periode 1964 sampai 1974 dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 1983 sampai 1993. Muhammad Yusuf meninggal dunia di usia 76 tahun pada 8 September 2004 dan dimakamkan di Pemakaman Umum Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Feisal Tanjung
Jenderal TNI (Purn) Feisal Edno Tanjung lahir di Tapanuli pada 17 Juni 1939. Feisal merupakan lulusan dari Akademi Militer Nasional Angkatan 1961 dan memiliki pengalaman di bidang tempur, teritorial, dan pendidikan. Feisal adalah Panglima TNI periode 1993-1998 pada era kepemimpinan Presiden Soeharto. Selama berkarier di militer ia pernah menjabat pada posisi penting di TNI.
Di antaranya adalah Kepala Staf Komando Tempur Lintas Udara Kostrad, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (1983-1985), Panglima Kodam VI/Tanjungpura (1985-1988), Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1988-1992), Kepala Staf Umum ABRI (1992-1993), dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1993-1998). Setelah mengabdi di kemiliteran, Feisal melebarkan kariernya di dunia pemerintahan, yaitu menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan sejak 1998 hingga 1999.
3. Wiranto
Jenderal TNI (Purn) Wiranto lahir pada 4 April 1947 di Yogyakarta. Lulusan Akademi Militer Nasional 1968 ini menjabat sebagai Panglima TNI pada 1998 hingga 1999. Wiranto pernah menduduki posisi penting lainnya di TNI, seperti Panglima Kodam Jayakarta (1994), Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (1996), hingga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1997).
Ketika menjabat Panglima TNI, Wiranto juga dipercaya oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam). Kemudian, ia ditunjuk oleh Presiden Abdurrahman Wahid untuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2000. Posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dijabatnya kembali pada 2016-2019 di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Selain di pemerintahan, ia juga berkiprah di dunia politik. Wiranto mendirikan parpol Hanura (Partai Hati Nurani Rakyat) pada 2006, sekaligus menjadi ketua umumnya.