Paus Fransiskus mengatakan kepada wartawan di pesawatnya dalam penerbangan kembali dari Sudan Selatan pada Minggu lalu bahwa para pengkritiknya telah "mengeksploitasi" kematian Benediktus demi perjuangan mereka.
"Dan mereka yang mengeksploitasi orang yang begitu baik, abdi Allah ... baik, saya akan mengatakan mereka adalah orang yang tidak etis, mereka adalah orang-orang dari sebuah partai, bukan dari gereja," katanya.
Pakar Vatikan dari Italia, Marco Politi, mengatakan buku Mueller "adalah tahap baru dalam eskalasi tak terbendung (yang dilakukan) oleh musuh Paus".
"Ada perang saudara di jantung gereja yang akan berlanjut hingga hari terakhir kepausan," katanya kepada AFP.
Ketegangan itu mencuat ketika Gereja Katolik melakukan konsultasi global besar-besaran tentang masa depannya. Bertema "Sinode tentang Sinodalitas”, upaya itu diluncurkan Paus Fransiskus pada 2021.
Konsultasi itu dirancang untuk mendesentralisasikan tata kelola gereja dan mengungkapkan perbedaan-perbedaan utama. Gereja Katolik Jerman, misalnya, menunjukkan lebih banyak keinginan untuk melakukan reformasi daripada Gereja Roma.
Diskusi mencakup segala hal, mulai dari posisi perempuan di gereja hingga bagaimana menangani skandal pelecehan seks anak, dari apakah pendeta harus menikah hingga bagaimana gereja menyambut penganut LGBTQ.