JAKARTA - Polri menyatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kebakaran di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
"Terlalu dini (simpulkan penyebabnya-red)," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers dikantornya, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).
Ia menjelaskan, dalam mengusut penyebab kebakaran tersebut, Polri mengedepankan prisip kehati-hatian dan ketelitian.
Tak hanya itu, tim investigasi gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya juga menetapkan metode scientific crime investigation (SCI).
"Prinsipnya ketelitian, kehati-hatian. Tentu kita harus gunakan SCI. Kita turunkan Bareskrim selain penyidik, kita turunkan Puslabfor Polri dan Pusinafis Polri," ujar Ramadhan.
Sementara itu, tim investigasi gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya memeriksa 14 saksi terkait kebakaran di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
"Sampai saat ini tim gabungan Bareskrim dan Polda Metro Jaya bekerja penyelidikan untuk mencari bukti dan petunjuk serta telah dimintai keterangan 14 orang," ucap Ramadhan.
Ia mengungkapkan, ke-14 saksi tersebut di antaranya operator, sekuriti, supervisor, dan teknisi dari Pertamina serta sejumlah warga.
"Terdiri operator, sekuriti, supervisor teknisi dari Pertamina atau 9 orang dari Pertamina dan sisanya masyarakat," tutur Ramadhan.
Di sisi lain, Ramadhan menuturkan, TNI, Polri, masyarakat, dan pihak terkait lainnya terus mencari warga yang dilaporkan hilang usai kebakaran tersebut.