5 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Salah Satunya Baru Berusia 26 Tahun

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Kamis 09 Maret 2023 12:44 WIB
Ratu Elizabeth II merupakan salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sejarah. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Perempuan hebat dalam sejarah tercatat mengubah banyak hal. Mereka bahkan bisa membawa negaranya menjadi sebuah peta kekuatan baru di dunia, sehingga mampu menarik perhatian banyak pihak. Siapa sajakah perempuan paling berpengaruh dalam sejarah?

Berikut informasinya yang berhasil dirangkum tim Litbang MNC Portal Indonesia.

1. Khadijah

Nama istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah, patut masuk dalam jajaran 7 perempuan paling berpengaruh dalam sejarah. Selain dikenal sebagai istri manusia paling mulia, Khadijah juga merupakan seorang pengusaha sukses yang lihai melakukan bisnis. Hal tersebut menjadikan Khadijah sebagai saudagar kaya di Makkah.

Keahlian berbisnisnya itu ia dapatkan dari sang ayah, yang juga saudagar sukses nan kaya dari suku Quraisy. Meskipun saat itu kegiatan berbisnis umumnya dilakukan oleh kaum pria, namun Khadijah berhasil membuktikan bahwa kaum perempuan juga mampu menjalankan bisnis. Sebagai istri Nabi, Khadijah menyerahkan hartanya untuk dakwah sang suami. Ia juga gemar membagi-bagikan hartanya kepada orang miskin, janda, dan yatim piatu. Selain itu, Khadijah juga tercatat sebagai orang pertama yang masuk Islam, sehingga dirinya disebut sebagai ‘Ibu Umat Islam’.

2. Cleopatra

Ratu Mesir paling terkenal sepanjang sejarah, Cleopatra, merupakan pemimpin terakhir dinasti Makedonia yang mengabdi selama 21 tahun. Selain cerdas dan berwibawa, Cleopatra diketahui memiliki paras yang sangat cantik, sehingga siapa pun bisa terpikat olehnya. Bahkan, banyak orang yang menyamakan wajah Cleopatra dengan dewi cinta dan kecantikan Yunani, Aphrodite.

Ratu cantik itu juga disebutkan sebagai seorang ilmuwan dan memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas. Ia ahli dalam berbagai bidang, seperti kimia, pengobatan, dan matematika. Sayangnya, akhir hidup Cleopatra tak berakhir bahagia. Ia tewas bunuh diri pada 12 Agustus 30 SM dengan sengaja membiarkan tubuhnya digigit ular berbisa. Di sisi lain, ada pula yang mengatakan bahwa dirinya tewas bunuh diri dengan meminum cairan racun.

3. Ratu Elizabeth I 

Selanjutnya, ada nama Ratu Inggris, Elizabeth I. Ia memimpin pada November 1558 sampai Maret 1603. Di masa kepemimpinannya, anak dari Raja Henry VIII dan Anne Boleyn ini berhasil menjadikan Inggris sebagai kekuatan dunia baru.

Dirinya dikenal sebagai pemimpin dengan kemampuan diplomasi mumpuni dan mampu mengembangkan sektor kesenian di Inggris. Melansir Britannica, Elizabeth I menolak untuk menikah dan tidak memiliki keturunan. Karenanya, banyak rumor terkenal yang berbeda dan salah satunya mengatakan bahwa Elizabeth I adalah seorang pria. Namun, hal tersebut tidak berhasil dibuktikan kebenarannya. Selain itu, Ratu kelahiran Greenwich, 7 September 1533 ini dikenal dengan sebutan ‘Ratu Perawan’.

4. Ratu Elizabeth II

Masih dari Inggris, Ratu Elizabeth II juga layak dimasukkan dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia. Ia adalah pemimpin monarki Inggris yang paling lama berkuasa, yakni selama 70 tahun. Ratu dengan nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary ini adalah putri pertama pasangan Raja George VI dan Elizabeth Bowes-Lyon.

Selain menjadi pemimpin Inggris terlama, Elizabeth II juga tercatat naik takhta dalam usia yang sangat muda, 26 tahun. Karena masa pengabdiannya yang sangat lama, Elizabeth II sangat dicintai masyarakatnya. Bahkan, masyarakat dunia juga menyukai sosok sang Ratu. Ketika upacara kematiannya dilakukan pada September 2022, BBC mencatat setidaknya ada 28 juta masyarakat Inggris yang menyaksikannya. Sementara itu, 5,1 miliar orang dari seluruh dunia juga terdata menyaksikan pemakaman tersebut.

5. Malala Yousafzai

Aktivis perempuan asal Pakistan, Malala Yousafzai, meraih hadiah Nobel Perdamaian untuk kampanye pendidikan bagi perempuan pada tahun 2014. Ia adalah seorang tokoh perempuan yang lahir di Mingora, Pakistan, 12 Juli 1997.

Malala pernah mengalami kejadian menyeramkan dalam hidupnya, saat ia ditembak di bagian kepala oleh tentara Taliban ketika usianya baru menginjak 15 tahun. Sempat koma, Malala pun diterbangkan ke Inggris untuk menjalani pengobatan. Ia kemudian berhasil sembuh dan menjadi aktivis hebat seperti saat ini. Malala lalu menempuh pendidikan di Universitas Oxford dan berfokus pada isu hak asasi manusia. Sejak belia, Malala telah lantang menyuarakan penolakannya terhadap pelarangan pendidikan perempuan oleh Taliban di Pakistan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya