Teleskop Webb Tangkap Monster Hijau di Dalam Supernova Termuda di Galaksi

LONDON - Teleskop Luar Angkasa James Webb telah melihat detail warna-warni yang belum pernah dilihat sebelumnya di salah satu sisa-sisa bintang yang meledak yang paling banyak diamati.

Gas dan debu bercahaya Cassiopeia A (Cas A) adalah satu-satunya sisa bintang yang meledak dalam supernova, dan cahayanya mencapai Bumi untuk pertama kalinya pada 340 tahun lalu. Ini adalah sisa supernova termuda yang diketahui di galaksi kita, itulah sebabnya benda langit tersebut telah dipelajari oleh banyak teleskop berbasis darat dan luar angkasa.

Cassiopeia A terletak 11.000 tahun cahaya di konstelasi Cassiopeia, dan sisanya membentang sejauh 10 tahun cahaya.

Informasi tentang Cas A ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana ledakan bintang terjadi.

Para astronom mengarahkan teleskop Webb dan instrumennya ke arah Cas A untuk melihat apakah kemampuan infra merah observatorium dapat mendeteksi apa pun yang terlewatkan oleh teleskop lain. Cahaya inframerah tidak terlihat oleh mata manusia sehingga memungkinkan Webb untuk memata-matai aspek alam semesta yang tidak terlihat.

“Cas A mewakili kesempatan terbaik kami untuk melihat bidang puing-puing bintang yang meledak dan menjalankan semacam otopsi bintang untuk memahami jenis bintang apa yang ada sebelumnya dan bagaimana bintang itu meledak,” kata Danny Milisavljevic, asisten profesor di Universitas Purdue dan penyelidik utama program Webb yang menangkap pengamatan baru, dalam sebuah pernyataan, dikutip CNN.

Gambar inframerah Cas A yang baru dari Webb telah diterjemahkan ke dalam cahaya tampak sehingga mata manusia dapat melihat warna sisa. Cahaya merah dan oranye di bagian luar sisa menunjukkan debu hangat, di mana material yang terlontar dari bintang sebelum meledak bertabrakan dengan gas dan debu di sekitarnya.

Di dalam struktur seperti gelembung sisa, cahaya merah muda cerah dapat dilihat, bersama dengan ciri-ciri yang menyerupai gumpalan dan simpul. Bahan ini berasal dari bintang yang meledak dan termasuk elemen berat yang bersinar seperti argon, neon, dan oksigen.

Lingkaran hijau cerah di sepanjang sisi kanan gelembung juga menarik minat para peneliti.

“Kami menamainya Monster Hijau untuk menghormati Fenway Park di Boston. Jika Anda melihat lebih dekat, Anda akan melihat bahwa itu berbintik-bintik seperti gelembung mini,” lanjutnya.

“Bentuk dan kerumitannya tidak terduga dan menantang untuk dipahami,” tambahnya.

Tim masih berusaha memahami sumber di balik semua warna berbeda pada gambar.

Mempelajari sisa-sisa seperti Cas A dapat membantu para ilmuwan memahami debu kosmik, bahan penyusun bintang dan planet, dan bagaimana bintang yang meledak melepaskan elemen penting bagi kehidupan.

“Dengan memahami proses ledakan bintang, kita membaca kisah asal kita sendiri,” ujarnya.

“Saya akan menghabiskan sisa karir saya untuk mencoba memahami apa yang ada di kumpulan data ini,” ungkapnya.

"Dibandingkan dengan gambar inframerah sebelumnya, kami melihat detail luar biasa yang belum pernah kami akses sebelumnya," terang co-investigator Tea Temim, peneliti astronom di Universitas Princeton, dalam sebuah pernyataan.

(Susi Susanti)