5 Fakta Egianus Kogoya, Pentolan KKB Papua yang Dikenal Brutal

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Selasa 18 April 2023 06:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok Istimewa)
Share :

JAKARTA - Pasukan gabungan di Papua Barat berhasil menemukan markas komando Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris yang menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Marks Mahrtens.

KKB tersebut dikomandani oleh Egianus Kogoya. Dia dikenal brutal dalam setiap melincarkan aksi kriminalnya.

Okezone merangkum 5 fakta tentang Egianus Kogoya. Berikut ulasannya:

1. KKB Pimpinan Egianus Kogoya Serang Satgas Operasi Pembebasan Pilot Susi Air

Melansir Radio New Zealand (RNZ), operasi tersebut diluncurkan pada pukul 01.00 waktu setempat pada Kamis 23 Maret di Nduga, Dataran Tinggi Papua. Hal ini memicu serangan balasan dari KKB teroris.

Dalam keterangannya, KKB Teroris menyebut, komandan distrik mereka di Nduga Egianus Kogoya, yang memimpin penangkapan Marthens, termasuk di antara mereka yang terlibat baku tembak dengan pasukan gabungan.

2. Tiga Orang Tewas dalam Serangan KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Tiga orang dikabarkan tewas dalam operasi senyap tersebut.

Belum diketahui apakah Mahrtens yang telah ditahan hampir dua bulan, berada di tempat persembunyian hutan yang menjadi sasaran pasukan gabungan TNI-Polri.

Pernyataan bersama dari sayap politik dan militan gerakan Pembebasan Papua Barat tentang penyerangan tersebut telah diverifikasi oleh Human Rights Watch Indonesia.

“Pernyataan itu sudah saya verifikasi dengan mengecek apa yang dilaporkan Polri dan juga Papua Indonesia,” kata Andreas Harsono kepada RNZ Pacific.

3. Konflik KKB Egianus Kogoya dan Satgas Operasi Pembebasan Pilot Susi Air Berlangsung Sepekan

Dia mengatakan, konflik telah berlangsung di wilayah tengah dan dataran tinggi Papua selama sepekan terakhir.

"Dipastikan bermula dari penyerangan terhadap apa yang disebut markas besar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Saya kira ini adalah hutan persembunyian pada Kamis, 23 Maret, pukul 1 dini hari," kata Andreas Harsono.

4. Belum Ada Keterangan Resmi dari TNI dan Polri

RNZ Pacific juga telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Selandia Baru untuk memberikan komentar atas operasi tersebut. Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI maupun Polri atas kejadian tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya