"Dalam waktu dekat, kami berharap sinode terus berkembang menjadi badan yang sepenuhnya mewakili umat Allah,” ujarnya.
Melanggar tradisi lebih lanjut, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa hak suara juga akan diperpanjang hingga 70 anggota non-klerus yang dipilih sendiri dari komunitas religius, menjauhkan sinode dari sekadar pertemuan hierarki Gereja.
Paus, yang memperjuangkan reformasi, mengatakan bahwa dia berharap setengah dari ini akan menjadi perempuan dan ada juga penekanan untuk memasukkan kaum muda.
“Ini adalah perubahan penting, ini bukan revolusi,” kata Kardinal Jean-Claude Hollerich, seorang penyelenggara sinode.
Christopher Lamb, koresponden Vatikan untuk publikasi berita Katolik The Tablet, mengatakan kepada program Newshour BBC World Service bahwa perubahan itu "sangat signifikan" dan upaya Paus untuk membuat keputusan tentang masa depan Gereja lebih inklusif.
Dia menambahkan, reformasi terkait perempuan mencerminkan dialog yang "belum pernah terjadi sebelumnya" atas isu representasi perempuan yang telah terjadi selama beberapa waktu.
Tapi Lamb memperkirakan Paus akan menghadapi "perlawanan yang signifikan" dari beberapa bagian Gereja atas keputusan terbaru ini.
(Susi Susanti)