LONDON – Penobatan Raja Charles III yang akan berlangsung di London, Inggris pada Sabtu, (6/5/2023), tinggal berselang beberapa jam lagi. Ini merupakan penobatan pertama di Inggris dalam 70 tahun, dengan Raja Charles III dan Permaisuri mempersiapkan perjalanan kereta bersejarah mereka ke Westminster Abbey.
Kerumunan besar massa, banyak di antaranya mengenakan bendera Union Jack berkumpul di sepanjang rute prosesi, dengan banyak yang berkemah semalaman.
Ribuan personel militer tiba di London untuk ambil bagian, dan operasi keamanan besar-besaran sedang berlangsung, demikian diwartakan BBC.
Lebih dari 5.000 personel angkatan bersenjata tiba dengan kereta api ke stasiun London Waterloo dari kota-kota garnisun di seluruh negeri, sebelum berbaris di atas Jembatan Westminster.
Ini adalah pergerakan personel militer terbesar di jalur kereta api Inggris sejak pemakaman Winston Churchill pada tahun 1965, menurut Network Rail.
Upacara Penobatan akan disaksikan secara langsung oleh 2.300 tamu. Sekira100 kepala negara akan menghadiri kebaktian yang akan dimulai sekitar pukul 11:00 waktu setempat dan berlangsung selama hampir dua jam.
Raja Charles III dan Permaisuri Camilla kemudian akan meninggalkan Westminster Abbey untuk kembali ke Istana Buckingham.
Charles menjadi raja Britania Raya dan 14 kerajaan lainnya pada September, ketika ibunya Elizabeth meninggal setelah 70 tahun bertahta. Perencanaan intensif berbulan-bulan telah memasuki perayaan penobatan - yang ke-40 berlangsung di Westminster Abbey sejak 1066.
Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, akan memimpin kebaktian tersebut, dengan tamu mulai dari Ibu Negara AS Jill Biden hingga Presiden Macron dari Prancis.
Menjelang Penobatan juga telah melihat sejumlah protes vokal dari kelompok anti-monarki - dan kelompok kampanye Republik telah mengumumkan niatnya untuk mengadakan protes di rute prosesi.
Akan ada operasi keamanan besar-besaran, dengan Polisi Metropolitan menempatkan 11.500 petugas yang bertugas dalam apa yang dikatakan sebagai pengerahan satu hari terbesar yang pernah ada.
Kelompok anti-monarki membela hak mereka untuk protes, tetapi polisi telah memperingatkan bahwa "toleransi terhadap gangguan apa pun, baik melalui protes atau lainnya, akan rendah".
Daftar tamu juga diperdebatkan, dengan kritik terhadap kehadiran wakil presiden China Han Zheng, yang dituduh memimpin tindakan keras terhadap kebebasan sipil di Hong Kong.
Acara ini juga akan disiarkan di hadapan penonton global, dengan kru TV dari seluruh dunia tiba di London.
Mereka akan melihat arak-arakan, simbolisme agama dan tradisi kuno, dengan Raja Charles III dimahkotai di kursi Penobatan berusia 700 tahun, dalam sebuah upacara yang belum pernah dilihat kebanyakan orang sebelumnya dalam hidup mereka.
(Rahman Asmardika)