Peringati 75 Tahun Nakba, Palestina Minta Bantuan Indonesia dan Komunitas Internasional Hentikan Kejahatan Israel

JAKARTA – Bangsa Palestina memperingati peristiwa Nakba atau bencana, pada tanggal 15 Mei setiap tahun sejak 1948. Nakba, peristiwa pengusiran massal dan pembersihan etnis dan rakyat Palestina oleh ekstremis yahudi Israel, merupakan akar penyebab dari apa yang saat ini dilihat sebagai pendudukan Israel.

Penduduk Palestina diusir secara paksa dari rumah-rumah dan tempat tinggal mereka dan dilarang untuk kembali. Namun, Nakba bukanlah peristiwa masa lalu karena masih berlangsung hingga saat ini.

Tidak puas mengambil paksa 78% wilayah Palestina, Israel terus melakukan pencurian tanah, pengusiran, dan penindasan setiap harinya. Proyek pemukiman Yahudi Israel mengusir warga Palestina dari rumah dan kampung mereka, menggantikannya dengan para penduduk Yahudi Israel.

Eskalasi dan tindak kekerasan terhadap rakyat Palestina terus terjadi.

“Seluruh organisasi Hak Asasi Manusia arus utama setuju fakta bahwa kita hidup di situasi apartheid, dan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina adalah kejahatan perang,” demikian disampaikan Kedutaan Besar Palestina Jakarta dalam keterangannya, Selasa, (9/5/2023).

“Ini waktunya untuk mengakui bahwa jika suatu bangsa terdiri dari sebagian besar pengungsi, berada di bawa pendudukan asing, terkurung di wilayah yang terus menyusut, di bawah ancaman kelompok pemukim bersenjata, seseorang tidak bisa bersikap ‘netral’. ”

Dalam rangka memperingati Nakba ini, Palestina kembali meminta Pemerintah Indonesia dan pendukung Palestina merdeka untuk campur tangan dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional untuk menindak pendudukan Israel atas pelanggaran berkelanjutan terhadap warga sipil Palestina.

“Komunitas internasional harus mengambil langkah yang diperlukan untuk membantu menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan Israel.

(Rahman Asmardika)