SEBUAH surat yang ditandatangani lebih dari 350 tokoh, termasuk pakar, peneliti, dan pemimpin industri teknologi, menyebut kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai ancaman yang dapat menyebabkan kepunahan manusia.
Surat yang diterbitkan oleh lembaga nirlaba Center for AI Safety (CAIS) itu menyerukan "mengurangi risiko kepunahan AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir."
Di antara penandatangan surat itu adalah OpenAI CEO Sam Altman. CEO perusahaan AI DeepMind dan Anthropic, serta eksekutif dari Microsoft dan Google. Selain itu terdapat juga Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio yang merupakan akar AI terkemuka, serta profesor dari institusi mulai dari Harvard hingga Universitas Tsinghua China, demikian diwartakan Reuters.
Surat dirilis bertepatan dengan pertemuan Dewan Perdagangan dan Teknologi Amerika Serikat (AS)-Uni Eropa di Swedia di mana para politisi diharapkan berbicara tentang pengaturan AI.
Elon Musk dan sekelompok pakar AI dan eksekutif industri adalah yang pertama mengutip potensi risiko bagi masyarakat pada April.
"Kami telah menyampaikan undangan (kepada Musk), dan mudah-mudahan dia akan menandatanganinya minggu ini," kata Direktur CAIS Dan Hendrycks.