Perkembangan terkini dalam AI telah menciptakan alat yang menurut para pendukung dapat digunakan dalam aplikasi mulai dari diagnostik medis hingga menulis ringkasan hukum, tetapi hal ini memicu kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat menyebabkan pelanggaran privasi, kampanye informasi yang salah, dan menyebabkan masalah dengan pemikiran mandiri oleh "mesin pintar".
Peringatan itu muncul dua bulan setelah badan nirlaba Future of Life Institute mengeluarkan surat terbuka serupa, yang ditandatangani oleh Musk dan ratusan lainnya, menuntut jeda mendesak dalam penelitian AI lanjutan, dengan alasan risiko terhadap kemanusiaan.
"Surat kami mengarusutamakan jeda, ini mengarusutamakan kepunahan," kata presiden FLI Max Tegmark, yang juga menandatangani surat yang lebih baru. "Sekarang percakapan terbuka yang konstruktif akhirnya dapat dimulai."
Pionir AI Hinton sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa AI dapat menimbulkan ancaman yang "lebih mendesak" bagi umat manusia daripada perubahan iklim.
(Rahman Asmardika)