Imbas Bentrokan Mematikan, NATO Kerahkan 700 Penjaga Perdamaian Tambahan ke Kosovo

KFOR pertama kali didirikan pada tahun 1999 setelah intervensi NATO dalam konflik Kosovo atas nama orang Albania Kosovo dan kampanye pengeboman selama berbulan-bulan di Serbia. Pasukan tersebut terdiri dari sekitar 50.000 tentara pada puncaknya, tetapi sejak itu menurun menjadi sekitar 3.700 tentara saat ini.

Kosovo telah mengalami beberapa gelombang kerusuhan sejak perang 1999. Pada tahun 2008, otoritas Albania yang didukung Barat secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Beograd. Langkah itu dengan cepat didukung oleh AS dan banyak negara Barat lainnya. Rusia dan China termasuk di antara negara-negara yang terus memandang Kosovo sebagai bagian dari Serbia.

Moskow mengatakan NATO sebagian besar bertanggung jawab atas lonjakan permusuhan baru-baru ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh aliansi tersebut menjadi "sumber kekerasan yang tidak perlu" dan "faktor eskalasi" di wilayah tersebut. Dia mendesak blok itu untuk "membungkam propaganda palsunya" terhadap orang-orang Serbia setempat, yang menurutnya telah disalahkan karena memprovokasi insiden.

(Susi Susanti)